Pengertian Hasil Belajar
Proses
pembelajaran sebagai suatu sistem yang terdiri dari komponen guru,
siswa,
bahan ajar dan lingkungan belajar yang berinteraksi satu sama lain dalam usaha
unuk mencapai tujuan. Tujuan dari pembelajaran ini merupakan hasil belajar.
Hasil belajar merupakan perubahan yang diperoleh pembelajar setelah mengalami
aktivitas belajar (Chatarina Tri Ani dkk, 2004: 4). Sedangkan menurut Winkel
dalam Sukestiyarno dan Budi Waluyo (2006: 6), hasil belajar merupakan bukti
keberhasilan yang telah dicapai peserta didik atau siswa dimana setiap kegiatan
belajar dapat menimbulkan suatu perubahan yang khas.
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor
utama yaitu faktor dari dalam diri siswa (internal), dan faktor yang datang
dari luar diri siswa (eksternal). Menurut Slameto (2003 : 54 – 72) faktor yang
mempengaruhi hasil belajar adalah:
(1) Faktor-faktor
internal
a. Jasmaniah
( kesehatan, cacat tubuh ).
b. Psikologis
(intelegensi, perhatian, minat, bakat, kesiapan).
c. Kelelahan.
(2) Faktor-faktor
eksternal
a. Keluarga
(cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan
ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan).
b. Sekolah
(metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah,
standar pelajaran diatas ukuran, tugas rumah).
c. Masyarakat
(kegiatan siswa di masyarakat, mass media, teman bergaul bentuk kehidupan
masyarakat ).
Menurut Caroll dalam R. Angkowo dan A. Kosasih (2007:
51), bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh lima faktor yaitu (1) bakat
belajar, (2) waktu yang tersedia untuk balajar, (3) kemampuan individu, (4)
kualitas pengajaran, (5) lingkungan.
Gagne, Robert M dan Leslie J. Briggs (1978: 49-55)
menerangkan bahwa hasil belajar yang berkaitan dengan lima kategori tersebut
adalah : (1) keterampilan intelektual adalah kecakapan yang berkenan dengan
pengetahuan prosedural yang terdiri atas diskriminasi jamak, konsep konkret dan
terdefinisi kaidah serta prinsip, (2) strategi kognitif adalah kemampuan untuk
memecahkan masalah-masalah baru dengan jalan mengatur proses internal
masing-masing individu dalam memperlihatkan, mengingat dan berfikir, (3)
informasi verbal adalah kemampuan untuk mendiskripsikan sesuatu dengan
kata-kata dengan jalan mengatur informasi-informasi yang relevan, (4)
keterampilan motorik adalah kemampuan untuk melaksanakan dan mengkoordinasikan
gerakan-gerakan yang berhubungan dengan otot, (5) sikap merupakan kemampuan
internal yang berperan dalam mengambil tindakan untuk menerima atau menolak
berdasarkan penilaian terhadap obyek tersebut.
Bloom (1976: 201-207) membagi hasil belajar menjadi
kawasan yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Kawasan kognitif berkenaan
dengan ingatan atau pengetahuan dan kemampuan intelektual serta keterampilan-keterampilan.
Kawasan afektif menggambarkan sikap-sikap, minat dan nilai serta pengembangan
pengertian atau pengetahuan dan penyesuaian diri yang memadai. Kawasan
psikomotor adalah kemampuan-kemampuan menggiatkan dan mengkoordinasikan gerak.
Kawasan kognitif dibagi atas enam macam kemampuan intelektual mengenai
lingkungan yang disusun secara hirarkis dari yang paling sederhana sampai
kepada yang paling kompleks, yaitu (1) pengetahuan adalah kemampuan mengingat
kembali hal-hal yang telah dipelajari, (2) pemahaman adalah kemampuan menangkap
makna atau arti suatu hal, (3) penerapan adalah kemampuan menggunakan hal-hal
yang telah dipelajari untuk menghadapai situasi-situasi baru dan nyata, (4)
analisis adalah kemampuan menjabarkan sesuatu menjadi bagian-bagian sehingga
struktur organisasinya dapat dipahami, (5) sintesis adalah kemampuan untuk
memadukan bagian-bagian menjadi satu keseluruhan yang berarti, (6) penilaian
adalah kemampuan memberi harga sesuatu hal berdasarkan kriteria intern atau
kelompok atau kriteria ekstern ataupun yang ditetapkan lebih dahulu.
Penekanan pembelajaran matematika lebih diutamakan
pada proses dengan tidak melupakan pencapaian tujuan. Proses ini lebih
ditekankan pada proses belajar matematika seseorang. Tujuan yang paling utama
dalam pembelajaran matematika adalah mengatur jalan pikiran dalam memecahkan
masalah bukan hanya menguasai konsep dan perhitungan walaupun sebagian besar
belajar matematika adalah belajar konsep struktur keterampilan menghitung dan
menghubungkan konsep-konsep tersebut. Andi Hakim Nasution (1982: 12)
mengemukakan bahwa dengan menguasai matematika orang akan belajar menambah
kepandaiannya.
Sementara itu Nana Sudjana (1995: 22) mengemukakan
bahwa hasil belajar matematika adalah kemamapuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia memperoleh pengalaman belajarnya. Gagne (1997: 47-48) mengelompokkan
hasil belajar menjadi lima bagian dalam bentuk kapabilitas yakni keterampilan
intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, keterampilan motorik dan
sikap.
Hasil belajar dapat diamati dan diukur dengan
penilaian. Penilaian hasil belajar adalah kegiatan yang bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana proses belajar dan pembelajaran telah berjalan secara
efektif. Keefektifan pembelajaran tampak pada kemampuan peserta didik mencapai
tujuan belajar yang telah ditetapkan. Dari segi guru, penilaian hasil belajar
akan memberikan gambaran mengenai keefektifan mengajarnya, apakah dengan
pembelajaran tertentu yang digunakan mampu membantu siswa mencapai tujuan
belajar yang ditetapkan (ketuntasan belajar).
Salah satu penilaian yang digunakan untuk melihat
hasil belajar dilakukanlah tes. Tes hasil belajar yang dilakukan oleh siswa
dapat memberikan informasi sejauh mana penguasaan dan kemampuan yang telah
dicapai siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Peraturan Pemerintah nomor 16 Tahun 2006
bahwa aspek penilaian dalam mata pelajaran matematika terdiri dari dua aspek,
yaitu aspek pengetahuan (kognitif) dan Afektif (sikap).
Berdasarkan pandangan-pandangan dari para ahli
tersebut di atas maka yang dimaksud dengan hasil belajar matematika dalam
penelitian ini adalah kemampuan dari seorang siswa untuk menyelesaikan suatu
permasalahan matematika dalam aspek kognitif (pengetahuan) setelah mengikuti
proses belajar mengajar matematika yang diukur dengan melalui tes.