gravatar

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI FAKTORISASI SUKU ALJABAR SISWA KELAS VIII SMP DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA


EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI FAKTORISASI SUKU ALJABAR SISWA KELAS VIII SMP DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA
Oleh :
Yudom Rudianto
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Manakah yang memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik, model pembelajaran kooperatif tipe NHT atau model pembelajaran kooperatif tipe STAD, (2) Manakah yang memiliki prestasi belajar matematika lebih baik, siswa yang memiliki minat belajar matematika rendah, minat belajar matematika sedang, atau minat belajar matematika tinggi, (3) Pada kelompok siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe NHT, manakah yang memiliki prestasi belajar matematika lebih baik, siswa yang memiliki minat belajar matematika rendah, minat belajar matematika sedang, atau minat belajar matematika tinggi, (4) Pada kelompok siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD, manakah yang memiliki prestasi belajar matematika lebih baik, siswa yang memiliki minat belajar matematika rendah, minat belajar matematika sedang, atau minat belajar matematika tinggi, (5) Pada kelompok siswa yang memiliki minat belajar matematika rendah, model pembelajaran kooperatif manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik, NHT atau STAD, (6) Pada kelompok siswa yang memiliki minat belajar matematika sedang, model pembelajaran kooperatif manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik, NHT atau STAD, (7) Pada kelompok siswa yang memiliki minat belajar matematika tinggi, model pembelajaran kooperatif manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik, NHT atau STAD. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 2x3. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri di Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2011/2012. Pengambilan sampel dilakukan secara stratified cluster random sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 240 siswa dengan rincian 120 siswa pada kelas eksperimen satu dan 120 siswa pada kelas eksperimen dua. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah instrumen angket minat belajar matematika siswa dan instrumen tes prestasi belajar matematika. Uji coba instrumen angket minat belajar matematika siswa meliputi validitas isi, konsistensi internal, dan reliabilitas. Uji coba instrumen tes prestasi belajar matematika siswa meliputi validitas isi, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas. Uji prasyarat meliputi uji normalitas populasi menggunakan metode Lilliefors dan uji homogenitas variansi populasi menggunakan metode Bartlett. Dengan α = 0,05, diperoleh simpulan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang homogen. Uji keseimbangan terhadap data kemampuan awal matematika dengan menggunakan uji-t diperoleh simpulan bahwa kedua kelas eksperimen mempunyai kemampuan awal matematika yang seimbang. Pengujian hipotesis menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh simpulan bahwa (1) Tidak terdapat perbedaan efek model pembelajaran NHT dan model pembelajaran STAD terhadap prestasi belajar matematika, (2) Siswa yang memiliki minat belajar matematika sedang memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik dibanding dengan siswa yang memiliki minat belajar matematika rendah, siswa yang memiliki minat belajar matematika tinggi memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik dibanding dengan siswa yang memiliki minat belajar matematika rendah, dan siswa yang memiliki minat belajar matematika sedang memiliki prestasi belajar matematika yang sama baik dengan siswa yang memiliki minat belajar matematika tinggi, (3) Pada kelompok siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe NHT, siswa yang memiliki minat belajar matematika sedang memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik dibanding dengan siswa yang memiliki minat belajar matematika rendah, siswa yang memiliki minat belajar matmatika rendah memiliki prestasi belajar matematika yang sama baik dengan siswa yang memiliki minat belajar matematika tinggi, dan siswa yang memiliki minat belajar sedang memiliki prestasi belajar matematika yang sama baik dengan siswa yang memiliki minat belajar matematika tinggi, (4) Pada kelompok siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa yang memiliki minat belajar matematika rendah memiliki prestasi belajar matematika yang sama baik dengan siswa yang memiliki minat belajar matematika sedang, siswa yang memiliki minat belajar matematika tinggi memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik dibanding dengan siswa yang memiliki minat belajar matematika rendah, dan siswa yang memiliki minat belajar matematika tinggi memiliki prestasi belajar matematika yang sama baik dengan siswa yang memiliki minat belajar matematika sedang, (5) Pada kelompok siswa yang memiliki minat belajar matematika rendah, model pembelajaran kooperatif NHT dan model pembelajaran kooperatif STAD memberikan prestasi belajar matematika yang sama baik, (6) Pada kelompok siswa yang memiliki minat belajar matematika sedang, model pembelajaran kooperatif NHT dan model pembelajaran kooperatif STAD memberikan prestasi belajar matematika yang sama baik, (7) Pada kelompok siswa yang memiliki minat belajar matematika tinggi, model pembelajaran kooperatif NHT dan model pembelajaran kooperatif STAD memberikan prestasi belajar matematika yang sama baik. 

Archive

Entri Populer