tag:blogger.com,1999:blog-40171442723885785932024-03-05T11:17:33.769+07:00MatematikaAll about MathematicsIhsanBaelahhttp://www.blogger.com/profile/08186777462390980993noreply@blogger.comBlogger147125tag:blogger.com,1999:blog-4017144272388578593.post-69389163119200716472016-02-13T14:14:00.001+07:002016-02-13T14:14:29.622+07:00Latihan Soal UN Matematika SMA / SMK dan PembahasanUjian Nasional SMA dan SMK akan dilaksanakan sekitar bulan april tahun ini. Untuk itu kami memberikan beberapa latihan soal untuk menghadapi UN, kami sertakan pula pembahasan soal UN tersebut.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS_Yp7xLWcbUYTtJWBE-ERpsd_iGPTdNGVMptJjae6czrHDavAZeAmoMduMo59P8li1zIVEF6N2RT7jvnk4p4UWSHeO503eMYWsZ-rBJ2z0eEO_N3C966iMG6onumQd0YDUtEnZGFq6OE/s1600/Latihan+Soal+UN.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="178" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS_Yp7xLWcbUYTtJWBE-ERpsd_iGPTdNGVMptJjae6czrHDavAZeAmoMduMo59P8li1zIVEF6N2RT7jvnk4p4UWSHeO503eMYWsZ-rBJ2z0eEO_N3C966iMG6onumQd0YDUtEnZGFq6OE/s400/Latihan+Soal+UN.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
Ada beberapa Latihan Soal UN dengan materi vektor, peluang dan statistika.<br />
<br />
Berikut Latihan Soal Ujian Nasional Mata Pelajaran Matematika untuk SMA dan SMK<br />
Latihan Soal Ujian Nasional Matematika - Vektor | <a href="http://adf.ly/1WsG3O">download disini</a><br />
Latihan Soal Ujian Nasional Matematika - Peluang | <a href="http://adf.ly/1WsGRg">download disini</a><br />
Latihan Soal Ujian Nasional Matematika - Statistika | <a href="http://adf.ly/1WsGYR">download disini</a><br />
<br />
Berikut Pembahasan Soal Latihan Ujian Nasional Mata Pelajaran Matematika untuk SMA dan SMK<br />
Pembahasan Soal Latihan Ujian Nasional Matematika - Vektor | <a href="http://adf.ly/1WsGcL">download disini</a><br />
Pembahasan Soal Latihan Ujian Nasional Matematika - Peluang | <a href="http://adf.ly/1WsGhd">download disini</a><br />
Pembahasan Soal Latihan Ujian Nasional Matematika - Statistika | <a href="http://adf.ly/1WsGlH">download disini</a>IhsanBaelahhttp://www.blogger.com/profile/08186777462390980993noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4017144272388578593.post-58369895962694747512013-11-24T20:54:00.000+07:002013-11-24T20:54:33.604+07:00Proyeksi Titik Pada Garis<b>DIMENSI TIGA PROYEKSI dan SUDUT</b><br />
<b>Menentukan Proyeksi dan Besar Sudut dalam Ruang Dimensi Tiga</b><br />
<br />
Kali ini Saya akan membahas Dimensi Tiga Proyeksi dan Sudut, dengan pokok bahasan Menentukan Proyeksi dan Besar Sudut dalam Ruang Dimensi Tiga tentang PROYEKSI PADA BANGUN RUANG. Dengan materi <b>Proyeksi Titik Pada Garis</b> disertai contoh soal dan pembahasanya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGdfWYCitcarZ8GmY6kzMtFvehGy4_rsKIzeluvFpA_3LtGhiqS5xX8M0DL0UxCdgsPqMeDaX5A3bSWtTh4zoj6pjf1uuBuBLOMxJUHZKFczlOvBBgqk7-Rp0MDHnEbB89uEtrCuWxy2w/s1600/Proyeksi+titik+pada+garis.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGdfWYCitcarZ8GmY6kzMtFvehGy4_rsKIzeluvFpA_3LtGhiqS5xX8M0DL0UxCdgsPqMeDaX5A3bSWtTh4zoj6pjf1uuBuBLOMxJUHZKFczlOvBBgqk7-Rp0MDHnEbB89uEtrCuWxy2w/s1600/Proyeksi+titik+pada+garis.jpg" height="270" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Proyeksi Titik pada Garis</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Contoh Soal tentang materi Proyeksi Titik pada Garis, seperti gambar berikut.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAWdJ-lrur_oHTPNEw02-ZjNDc0i6JuX8YdUbCc5PNVB9MpEe05yfUosnGqQ9HCfRDLdSKjvc7TwaemX43NGZh52CDOx_PTAONdld7ScJVkEVeddV8i8kbayh_97XDHEbPD9iHUcWc6x8/s1600/contoh+soal+proyeksi+titik+pada+garis.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAWdJ-lrur_oHTPNEw02-ZjNDc0i6JuX8YdUbCc5PNVB9MpEe05yfUosnGqQ9HCfRDLdSKjvc7TwaemX43NGZh52CDOx_PTAONdld7ScJVkEVeddV8i8kbayh_97XDHEbPD9iHUcWc6x8/s1600/contoh+soal+proyeksi+titik+pada+garis.jpg" height="253" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Contoh Soal Proyeksi Titik pada Garis.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Pembahasan Soal diatas tentang Proyeksi Titik pada Garis, saya tuangkan pada gambar berikut.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnl3F1WaBGLc4QmoHyaG4T1dfNDFmkZvDrHOUJrGleaAhlmcRsmlzWLYPh_DrgJFjkqEDu7rCKmV3MbZf-bk_8lhNx5FItnhJbshiAAdcwACXwBVUiHdQDZOEP9JnrNup0X5DPegMXRGI/s1600/Pembahasan+soal+proyeksi+titik+pada+garis.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnl3F1WaBGLc4QmoHyaG4T1dfNDFmkZvDrHOUJrGleaAhlmcRsmlzWLYPh_DrgJFjkqEDu7rCKmV3MbZf-bk_8lhNx5FItnhJbshiAAdcwACXwBVUiHdQDZOEP9JnrNup0X5DPegMXRGI/s1600/Pembahasan+soal+proyeksi+titik+pada+garis.jpg" height="258" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pembahasan Contoh Soal Proyeksi Titik pada Garis</td></tr>
</tbody></table>
<br />IhsanBaelahhttp://www.blogger.com/profile/08186777462390980993noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4017144272388578593.post-2859286407656747602013-11-15T21:08:00.000+07:002013-11-15T21:08:38.110+07:00LOOKING FOR MATH EDUCATION STRATEGY MANAGEMENT DEVELOPMENT INDONESIA MEET TAKEOFF.<div style="text-align: center;">
<b>MENCARI STRATEGI PENGELOLAAN PENDIDIKAN MATEKATIKA MENYONGSONG TINGGAL LANDAS PEMBANGUNAN INDONESIA.</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i>LOOKING FOR MATH EDUCATION STRATEGY MANAGEMENT DEVELOPMENT INDONESIA MEET TAKEOFF.</i></b></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Berbicara tentang pendidikan matematika tidaklah mungkin terlepas dari pendidikan dalam arti luas. Oleh karenanya perhatian pertama akan saya arahkan kepada beberapa hal yang berhubungan dengan keadaan yang berkaitan dengan pendidikan pada umumnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Talking about mathematics education is not possible regardless of education in the broadest sense. Therefore my first concern would point to some matters relating to the circumstances relating to education in general.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Masalah pendidikan, pada kenyataannya, adalah salah satu bagian dari masalah-masalah pembangunan. Karenanya gerak langkah pendidikan tidaklah dapat dilepaskan dari pengaruh-pengaruh “arus” yang ada dalam masyarakat yang tengah membangun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Education issues, in fact, is one part of the development problems. Therefore education measures motion can not be separated from the effects of "flow" that exist in the community that are building.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Arus apakah yang nampak muncul dalam masyarakat kita dewasa ini?. Adakah pengaruh arus tersebut terhadap dunia pendidikan?. Bila ada apakah selalu mempunyai pengaruh yang positif?. Pastikah kita bahwa “biduk pendidikan” telah dikayuh sedemikian rupa sehingga menghindari pengaruh-pengaruh negatif arus-arus tersebut dan memantapkan pengaruh-pengaruh positifnya menyongsong tinggal landas pembangunan kita?.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Apparent whether the current emerging in our society today?. Is there any effect of the current on the world of education?. If there is always a positive influence?. Are you sure we are that the "Big Dipper education" has been sustained so as to avoid negative influences and currents are established to meet the positive effects of our development takeoff?.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidakkah kita, secara tidak sadar, membiarkan biduk pendidikan kita itu masuk ke kancah kontradiksi? Kiranya, keikut-sertaan kita semua dalam memantapkan pengaruh positif arus tersebut serta menghindarkan pendidikan dari kancah kontradiksi akan menunjukkan bahwa “kita semua tanpa kecuali ikut serta menyiapkan. syarat-syarat terciptanya landasan bagi tinggal landas menuju masyarakat yang kita cita-citakan” (Presiden, 1984).</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Do not we, unconsciously, let us study the Big Dipper was entered into the arena of contradictions? Presumably, we all participation in establishing the current positive influence of education and avoid the contradiction scene will show that "we are all without exception come and prepare. terms of the creation of the foundation for the take-off to the public that we aspire "(President, 1984).</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya akan mencoba, secara singkat, sederhana dan dialogik, mengungkap hasil-hasil pengamatan saya tentang beberapa "arus” (mungkin berupa “dorongan”, kekuatan”. “tuntutan” atau “kecenderungan”) yang ada dalam masyarakat kita dewasa ini, yang kiranya relevan dengan pengelolaan pendidikan kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>I will try, in brief, simple and dialogue, reveal the results of my observations about some of the "flow" (perhaps in the form of "encouragement", "power." Demands "or" trend ") that exist in our society today, which would relevant to the management of our education.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pertama, arus ilmu dan teknologi serta produknya.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini jelas menimbulkan tuntutan-tuntutan tertentu terhadap pendidikan kita. Sudahkah materi ajaran di sekolah atau pendidikan kita mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut??? Usaha-usaba nampak telah dilakukan untuk meagadakan penyesuaian. Penyesuaian yang tidak selektif tentu akan menimbulkan ketidakseimbangan. Sehubungan dengan hal ini, adalah tepat ungkapan Presiden dalam pidato kenegaraan tanggal 16 Agustus 1984, sebagai berikut., “Kita memang perlu mempelajari konsep-konsep atau model-model pembangunan bangsa lain. Tetapi adalah SALAH jika, kita meniru begitu saja konsep atau model pembangunan negara lain, sekalipun mereka berhasil melaksanakan di negaranya sendiri”.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Arus produk, teknologi, yang semakin canggih, nampak semakin deras. Arus kemajuan teknologi ini tidaklah mungkin dibendung, tetapi harus kita tanggapi secara bertanggung jawab untuk kepentingan pendidikan kita dewasa ini dan di masa mendatang. Membiarkan diri kita sekedar menjadi konsumen produk teknologi dari luar, jelas akan menempatkan negara kita pada ketergantungan yang tiada ujung. Salah satu jalan yang minimal perlu ditempuh adalah alih ilmu dan teknologi secara berencana dan mendasar. Ini berarti bahwa pengelolaan pendidikan kita perlu selalu tanggap akan kemajuan yang ada secara bertanggung jawab.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kedua, tuntutan kuantitas dan kualitas produk pendidikan.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bukti adanya tuntutan kuantitas terdapat di banyak jenjang pendidikan. Berbagai argumentasi atau alasan nampaknya membenarkan keputusan untuk memenuhi tuntutan tersebut. Banyaknya calon murid baru yang memerlukan tempat, merupakan salah satu argumentasi untuk meluluskan sebanyak mungkin murid tiagkat tertinggi. Kekhawatiran kehilangan “nama baik sekolah”. kekhawatiran akan “tingkah laku siswa” bila tidak diluluskan, keengganan menangani murid yang “lemah atau nakal” juga mendorong untuk meluluskan sebanyak mungkin murid kelas tertinggi. Sedangkan “kebutuhan tenaga guru” merupakan argumentasi yang kuat untuk sebanyak mungkin meluluskan calon guru dari IKIP atau FKIP.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah akibat dari banjir produk pendidikan semacam itu? Mudah dilihat, semakin meningkatnya lulusan yang tidak dapat melanjutkan pendidikan atau bekerja. Mudah Juga, dipahami terjadi kemerosotan mutu dari produk pendidikan tersebut. Kemerosotan mutu tersebut berakibat jauh dan tidak mustahil sirkulus; misalnya ketidak mampuan menerapkan pengetahuan yang diperoleh, ketidak mampuan menyelesaikan studi ditingkat selanjutnya, ketidak mampuan menciptakan lapangan kerja sendiri, ketidak mampuan mengajar dengan baik (bagi lulusan pendidikan guru). (Informasi: di IKIP, IP kurang dari 2 untuk program Diploma dapat lulus).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sudah dapat diperkirakan, bila diajukan pertanyaan: “Apakah kenyataan mutu produk pendidikan seperti itu memang dikehendaki?”, akan mendapat jawaban: “Tidak”. Ya., memang kita tidak menghendaki mutu yang rendah itu. Kita selelu mengharapkan peningkatan mutu secara terus menerus dan kita. menghendaki agar anak didik kita. dapat atau mampu mengatasi masalah yang dihadapinya kelak. Mungkinkah peningkatan mutu dicapai tanpa kebersamaan tindakan dan kesamaan sikap dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan pendidikan?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Ketiga, teori pendidikan dan kenyataan di lapangan.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak teori yang dibekalkan kepada calon guru selama mengikuti pendidikan. khususnya yang berkaitan langsung dengan proses belajar mengajar di dalam kelas. Teori belajar yang bermuara pada berbagai metode mengajar, teori evaluasi belajar dengan berbagai bentuk alat ukurnya, teori pengelolaan kelas dan berbagai panduan tentang cara membuat persiapan untuk mengajar adalah bekal-bekal yang diharapkan dapat meningkatkan mutu guru yang pada giliranya diharapkan dapat reningkatkan mutu produk pendidikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengetahuan tentang Pancasila, yang telah diperoleh calon guru semenjak sekolah dasar, masih juga didalami secara khusus di jenjang pendidikan tinggi untuk guru, Ini tentu saja diharapkan menjadi bekal calon guru dalam menunaikan tugasnya di lingkungan masyarakat yang berazaskan Pancasila.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimanakah kenyataan di lapangan? dapatkah para guru menerapkan dengan tenang teori-teori yang diterimanya itu? Mudahkah mereka menerapkannya? Mampukah guru bertahan secara konsekuen padamisi murninya?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk menjawab secara tepat memang memerlukan keberanian untuk melakukan penelitian yang bersih. Namun dengan pengamatan sporadis yang disertai dengan pemikiran logis koiranya dapat diungkapkan hal-hal yang dapat dipandang sebagai jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut.</div>
IhsanBaelahhttp://www.blogger.com/profile/08186777462390980993noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4017144272388578593.post-51034156845184486152013-11-15T08:40:00.000+07:002013-11-15T08:42:43.623+07:00MATHEMATICAL REASONING PROCESS ANALYSIS AND SECONDARY SCHOOL STUDENTS ANALOGICAL MATTER OF FIRST RATE ALGEBRAIC FACTORIZATION : CHAPTER II - LITERATURE REVIEW<div style="text-align: center;">
<b>ANALISIS PROSES PENALARAN MATEMATIS DAN ANALOGIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PADA MATERI POKOK FAKTORISASI SUKU ALJABAR</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i>MATHEMATICAL REASONING PROCESS ANALYSIS AND SECONDARY SCHOOL STUDENTS ANALOGICAL MATTER OF FIRST RATE ALGEBRAIC FACTORIZATION</i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB II</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>TINJAUAN PUSTAKA</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i>CHAPTER II</i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i>LITERATURE REVIEW</i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kajian Teori</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>a. Belajar</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut kaum konstruktivisme, belajar merupakan proses aktif siswa mengkonstruksi pengertian teks, dialog maupun pengalaman fisik mereka. Belajar juga merupakan proses mengasilmilasi dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dipunyai seseorang sehingga pengertianya dikembangkan (Paul Suparno, 1997:61).</div>
<div style="text-align: justify;">
Sehubungan dengan itu, ada beberapa ciri atau prinsip dalam belajar (Paul Suparno, 1997:61) yang dijelaskan sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>a. Belajar berarti mencari makna. Makna diciptakan oleh siswa dari sesuatu yang mereka lihat, dengar, rasakan dan juga mereka alami.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>b. Mengkonstruksi makna adalah proses berkelanjutan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>c. Belajar bukanmerupakan kegiatan mengumpulkan fakta, tetapi belajar merupakan pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru. Belajar bukan juga hasil perkembangan, tetapi perkembangan itu sendiri yang disebut belajar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>d. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman siswa saat belajar dengan dunia fisik dan lingkunganya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>e. Hasil belajar seseorang tergantung pada yang telah diketahui, siswa saat belajar, tujuan, motivasi yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan yang sedang siswa pelajari.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pendapat serupa juga disampaikan oleh Yager, dkk. Sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Taylor et al. (1995) have pointed out that constructivism stresses individual knowledge construction, while also recognizing the processes of negotiation with others as a way of assessing the viability of knowledge. Critical theory is founded on the ideas that knowledge is legitimized through socio-cultural means. It encourages individual freedom from the repressive conditions which frequently exist within the social context found in typical school science. Negotiation takes place in classrooms among students as well as students and teachers. Constructivist theory indicates the processes by which individual learners construct understan-ding in science. This learning is in conjunction with the prior knowledge of students. </i></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari definisi di atas maka belajar dapat diartikan sebagai proses aktif yang dilakukan oleh siswa untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan dari apa yang dipelajari melalui pengalaman dengan dunia fisik dan interaksi dengan lingkungan belajarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>b. Matematika </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut james dalam Erman Suherman, dkk (2003:16), matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Sedangkan menurut Johnson dan Myklebust dalam Mulyono Abdurahman (2003 : 252), matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan dalam berpikir. </div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Suparni dan Ibrahim (2008:2) memaparkan beberapa penjelasan tentang hakekat matematika.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>a. Matematika sebagai ilmu deduktif</div>
<div style="text-align: justify;">
Matematika disebut sebagai ilmu deduktif karena dalam matematika tidak menerima generalisasi yang berdasarkan pada observasi, eksperimen, induktif seperti ilmu pengetahuan alam dan ilmu-ilmu pengetahuan lainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>b. Matematika sebagai ilmu pola dan hubungan</div>
<div style="text-align: justify;">
Matematika adalah ilmu tentang pola dan hubungan karena dalam matematika sering dicari keseragaman seperti keterurutan, dan keterkaitan pola dari sekumpulan konsep-konsep tertentu sehingga dapat dibuat generalisasinya untuk selanjutnya dibuktikan kebenaranya secara deduktif.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>c. Matematika sebagai bahasa</div>
<div style="text-align: justify;">
Matematika adalah bahasa karena matematika merupakan sekumpulan simbol yang memiliki makna atau dikatakan sebagai bahasa simbol.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>d. Matematika sebagai ilmu tentang struktur</div>
<div style="text-align: justify;">
Matematika merupakan ilmu terstruktur karena berkembang mulai dari unsur yang tidak didefinisikan pada aksioma maupun teorema.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>e. Matematika sebagai seni</div>
<div style="text-align: justify;">
Matematika adalah seni karena matematika terlihat adanya unsur keteraturan, keterurutan, dan konsisten.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>f. Matematika sebagai aktivitas manusia</div>
<div style="text-align: justify;">
Pembelajaran matematika dalam penelitian ini adalah proses aktif yang dilakukan oleh siswa untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuannya tentang simbol maupun konsep-konsep menghitung melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan belajarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>c. Penalaran </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Penalaran adalah suatu bentuk pemikiran, demikian dinyatakan oleh R.G. Soekadijo (1985: 3). Adapun Suhartoyo Hardjosatoto dan Endang Daruni Asdi (1979: 10) memberikan definisi penalaran sebagai berikut, “Penalaran adalah proses dari budi manusia yang berusaha tiba pada suatu keterangan baru dari sesuatu atau beberapa keterangan lain yang telah diketahui dan keterangan yang baru itu mestilah merupakan urutan kelanjutan dari sesuatu atau beberapa keterangan yang semula itu.” Mereka juga menyatakan bahwa penalaran menjadi salah satu kejadian dari proses berfikir. Batasan mengenai berpikir yaitu, “Berpikir atau thinking adalah serangkaian proses mental yang banyak macamnya seperti mengingat-ingat kembali sesuatu hal, berkhayal, menghafal, menghitung dalam kepala, menghubungkan beberapa pengertian, menciptakan sesuatu konsep atau mengira-ngira pelbagai kemungkinan.” </div>
<div style="text-align: justify;">
Secara lebih tegas Suhartoyo Hardjosatoto dan Endang Daruni Asdi menyatakan perbedaan antara penalaran dan berfikir sebagai berikut, “Memang penalaran atau reasoning merupakan salah satu pemikiran atau thinking, tetapi tidak semua thinking merupakan penalaran (1979: 10).” R.G. Soekadijo membuat kronologi mengenai terjadinya penalaran. Proses berfikir dimulai dari pengamatan indera atau observasi empirik. Proses itu di dalam pikiran menghasilkan sejumlah pengertian dan proposisi sekaligus. Berdasarkan pengamatan-pengamatan indera yang sejenis, pikiran menyusun proposisi yang sejenis pula. Proses inilah yang disebut dengan penalaran yaitu bahwa berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar kemudian digunakan untuk menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui (Soekadijo, 1985: 6). </div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Fadjar Shadiq dalam Sri Wardhani (2008:11) penalaran adalah suatu proses atau suatu aktivitas berpikir untuk menarik suatu kesimpulan atau proses berpikir dalam rangka membuat suatu pernyataan baru yang benar berdasar pada beberapa pernyataan yang kebenarannya telah dibuktikan atau diasumsikan sebelumnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Dari beberapa pendapat di atas kita simpulkan bahwa penalaran adalah proses berfikir abstrak yang terjadi pada siswa saat menemukan suatu permasalahan atau persoalan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>a. Penalaran Matematis</div>
<div style="text-align: justify;">
Penalaran matematis adalah suatu kegiatan perhitungan, mengumpulkan fakta-fakta, menganalisis data, memperkirakan, menjelaskan, membuat suatu kesimpulan. Jadi, penalaran matematis adalah penalaran yang ditekankan dalam proses perhitungannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>The term algebraic reasoning has been used to describe mathematical processes of generalizing a pattern and modeling problems with various representations (Driscoll, 1999; Herbert & Brown, 1997; NCTM, 2000). Driscoll (1999) defined algebraic reasoning as the “capacity to represent quantitative situations so that relations among variables become apparent” (p. 1). For Swafford and Langrall (2000) algebraic reasoning is “the ability to operate on an unknown quantity as if the quantity is known” (p.2). Vance (1998) characterizes algebraic reasoning as a way of reasoning involving variables, generalizations, different modes of representation, and abstracting from computations.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan menurut Fadjar Shadiq (2009:14) Indikator yang menunjukkan penalaran matematis antara lain adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>1) Menyajikan pernyataan matematika secara lisan, tertulis, gambar, dan diagram</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>2) Mengajukan dugaan (conjectures)</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>3) Melakukan manipulasi matematika</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>4) Menarik kesimpulan, menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap beberapa solusi</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>5) Menarik kesimpulan dari pernyataan</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>6) Memeriksa kesahihan suatu argument</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>7) Menemukan pola atau sifat dari gejala matematis untuk membuat generalisasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>b. Penalaran Analogis</div>
<div style="text-align: justify;">
Penalaran analogis adalah merupakan suatu proses untuk memeperoleh kesimpulan dengan menggunakan kesamaan sifat dari struktur dan hubungan suatu hal yang baru (masalah target) dengan suatu hal yang telah di ketahui sebelumnya (masalah sumber) yang pada dasarnya berbeda. Definisi penalaran analogis yang lain diberikan oleh Schiff, dkk yaitu: </div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Analogical reasoning is the processing and transfer of knowledge acquired in one situation or context to another (Chen, 2002) is both common and integral to inductive reasoning and problem solving in everyday, real world situations (Wedman, Wedman, & Folger, 1999). By identifying the similarities in different situations, reasoning by analogy offers a powerful mechanism that facilitates thinking and explanations, understanding, inference making, learning new abstractions, and creating conceptual change, especially in our world of “perpetual novelty” (Gentner & Holyoak, 1997; Goswami, 1992).</i></div>
<div style="text-align: justify;">
Sternberg dalam English. Lyn D (2004:4) menyatakan bahwa komponen dari penalaran analogis meliputi empat tahapan yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>a. Enconding</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengidentifikasi soal sebelah kiri (masalah sumber) dan soal yang sebelah kanan (masalah target) dengan mencari ciri-ciri atau struktur soalnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>b. Inferring</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mencari hubungan yang terdapat pada soal sebelah kiri (masalah sumber) atau di katakan mencari hubungan “rendah” (low order)</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>c. Mapping</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mencari hubungan yang sama antara soal sebelah kiri (masalah sumber) dengan soal yang kanan (masalah target) atau membangun kesimpulan dari kesamaan hubungan antara soal yang sebelah kiri (masalah sumber) denga soal sebelah kanan (masalah taget), atau mengdentifikasi hubungan yang lebih tinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>d. Applying</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Melakukan pemilihan jawaban yang cocok. Hal ini dilakukan untuk memberikan konsep yag cocok (membangun keseimbangan antara soal yang kiri (masalah sumber) dengan soal yang kanan (masalah target).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kerangka Pikir</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Prosess pembelajaran matematika yang diharapkan adalah siswa membangun sendiri konsep matematika yang sedang mereka pelajari dengan begitu pengetahuan yang diharapkan akan mudah dipahami oleh siswa. Guru memfasilitasi proses pembelaajaran agar terjadi konstruksi konsep matematika dengan benar agar pengetahuan yang akan dipelajari dapat diserap dengan baik oleh siswa. Siswa akan mudah memahami konsep matematika yang mereka akan pelajari dengan pola-pola yang tertruktur karena siswa akan mengetahui bagaimana konsep tersebut mereka bangun.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penalaran matematis dan analogis sangat penting dalam pembelajaran matematika pada materi aljabar. Penalaran merupakan proses berfikir yang abstrak dalam menyelesaikan permasalahan matematika. Penalaran matematis yang diharapkan adalah penalaran dalam perhitungan atau numeric dalam menyelesaikan permasalahan sedangkan penalaran analogis adalah penaran tentang hubungan suatu permasalahan yang diketahui dengan yang akan diselesaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
IhsanBaelahhttp://www.blogger.com/profile/08186777462390980993noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4017144272388578593.post-7804945348212347762013-11-15T08:19:00.003+07:002013-11-15T08:19:38.346+07:00MATHEMATICAL REASONING PROCESS ANALYSIS AND SECONDARY SCHOOL STUDENTS ANALOGICAL MATTER OF FIRST RATE ALGEBRAIC FACTORIZATION : CHAPTER I - INTRODUCTION<div style="text-align: center;">
<b>ANALISIS PROSES PENALARAN MATEMATIS DAN ANALOGIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PADA MATERI POKOK FAKTORISASI SUKU ALJABAR</b></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<i><b>MATHEMATICAL REASONING PROCESS ANALYSIS AND SECONDARY SCHOOL STUDENTS ANALOGICAL MATTER OF FIRST RATE ALGEBRAIC FACTORIZATION</b></i></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>BAB I</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENDAHULUAN</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i>CHAPTER I </i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i>INTRODUCTION</i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Latar Belakang</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Oleh sebab itu, hampir semua negara menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu juga Indonesia menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama. Siswa sebagai sumber daya manusia yang diharapkan dapat memajukan pendidikan dengan cara memaksimalkan pembelajaran karena mereka sebagai pemeran utama dalam pembelajaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
Siswa sebagai sumber daya manusia harus memiliki kemampuan dalam berpikir matematis. Kemampuan ini sangat diperlukan agar siswa memahami konsep yang dipelajari, dapat menerapkannya dalam berbagai masalah kehidupan nyata. Penalaran dalam <i>Principles and Standards for School Mathematics NCTM (2000)</i> merupakan salah satu dari lima kemampuan yang seharusnya dimiliki siswa. Kemampuan tersebut diantaranya pemecahan masalah, penalaran, komunikasi, koneksi dan representasi. Pencantuman aspek penalara dalam standar proses pembelajaran merupakan hal yang sangat penting karena penalaran adalah suatu aktifitas berpikir yang abstrak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Begitu juga pada standar isi mata pelajaran Matematika untuk semua jenjang pendidikan dasar dan menengah dinyatakan bahwa salah satu tujuan mata pelajaran matematika di sekolah adalah agar siswa mampu: menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Pelajaran matematika bertujuan untuk memiliki sikap mengahargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Sehingga, penting untuk mempelajari dan menggunakan matematika dalam kehidupan. Pentingnya mempelajari matematika juga disampaikan oleh Desoete, A sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>It is hard not to overemphasize the importance of mathematical literacy in our society (Swanson, Jerman, & Zheng, 2008). In everyday life situations we need to be in time, pay bills, follow directions or use maps, look at bus or train timetables or comprehend instruction leaflets and expiry dates. A lack of mathematical literacy was found to affect people’s ability to gain full-time employment and often restricted employment options to manual and often low paying jobs (Desoete, 2007a; Dowker, 2005).</i></div>
<div style="text-align: justify;">
Kegunaan matematika dalam berbagai bidang studi juga disampaikan oleh Excel, N sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Mathematics is a subject that has shown to have significant impacts on different matters and subject areas (Anonymous 2003; Smith 2004) such as interpretation of issues, map reading, weather forecasts, logical reasoning and decision making, critical thinking ability and problem solving skills. Notwithstanding, there is still the lack of interest in the study of mathematics (Fenwick-Sehl, Fioroni and Lovric 2009)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
Pokok bahasan matematika yang dipelajari siswa di sekolah menengah meliputi aljabar, geometri, trigonometri, statistika, dan aritmatika. Aljabar merupakan pokok bahasan yang penting dalam matematika karena digunakan dalam berbagai pokok bahasan yang lainya. Sehingga, siswa harus bisa menguasai materi aljabar sebagai dasar pembelajaran selanjutnya. Aljabar mempunyai tingkat kesulitan yang komplek dalam setiap permasalahnya. Kesulitan belajar matematika yang dialami siswa berarti kesulitan siswa belajar salah satu atau lebih dari bagian-bagian matematika tersebut. Matematika merupakan ilmu yang terstruktur artinya bahwa suatu bahasan berkaitan dengan satu atau lebih bahasan yang lain, maka kesulitan siswa pada suatu bahasan akan berdampak pada kesulitan satu atau lebih bahasan yang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Faktorisasi suku aljabar adalah salah satu pokok bahasan dalam matematika di sekolah menengah pertama yang diajarkan di semester pertama. Kompetensi dasar yang bersesuaian dengan penelitian ini adalah melakukan operasi aljabar dan menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya. Pembelajaran dikelas dihadapkan pada simbol-simbol yang abstrak yaitu variabel-variabel yang terdapat pada setiap bentuk aljabar sehingga siswa harus memiliki penalaran yang kuat dalam mempelajari bentuk aljabar. Namun kenyataanya masih banyak siswa yang masih lemah dalam penalaranya. Pendapat ini juga sejalan dengan pernyataan yang disampaikan oleh Osta, I. dkk, sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Accordingly, mathematics curricula, all over the world, are calling for greater understanding of the fundamentals of algebra and algebraic reasoning by all members of the society. The National Council of Teachers of Mathematics (1989) standards emphasize the fact that algebra is more than memorizing rules for manipulating symbols and solving prescribed types of problems. It is part of the reasoning process, a problem solving strategy, and a key to think and to communicate with mathematics. They recommend that algebra be studied by all students of all grade levels, K through 12 (NCTM, 1989)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
Kesulitan yang dihadapi siswa bermacam-macam ada yang merasa kesulitan dalam menghitung dan ada juga yang mengalami kesulitan dalam menghubungkan suatu permasalahan untuk diselesaikan. Ada dua penalaran yang penting dan harus dimiliki siswa agar mudah dalam mempelajari aljabar yang pertama penalaran matematis yaitu penalaran yang berkaitan dengan perhitungan atau numerik dan yang kedua penalaran analogis yaitu penalaran tentang hubungan. Sehingga, penting untuk melakukan penelitian tentang penalaran karena manfatnya yang banyak dalam pembelajaran maatematika.</div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa penelitian tentang penaran sudah banyak dilakukan salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Isroil dalam skripsinya tentang penalaran analogi dengan kesimpulan bahwa kemampuan penalaran analogi siswa kelas X-11 SMA Hang Tuah 2 Sidoarjo dalam memecahkan masalah matematika dari 48 siswa yang diberi TPAM terdapat 4 siswa (8,16%)termasuk kelompok kemampuan penalaran analogi tinggi, 24 siswa (48,98 %) termasuk kelompok kemampuan penalaran analogi sedang, dan 20 siswa (40,82%) termasuk kelompok kemampuan penalaran analogi rendah. Sehingga kemampuan penalaran analogi siswa kelas X-11 SMA Hang Tuah 2 Sidoarjo dalam memecahkan masalah matematika cenderung sedang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berangkat dari beberapa permasalahan di atas peneliti tertarik ingin melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif tentang penalaran matematis dan analogis pada siswa sekolah menegah pertama pada materi aljabar perbedaan penelitian yang akan penulis lakukan dengan penelitian yang telah dilakukan Ahmad Isroil adalah pada fokus penelitian, tempat penelitian, dan pokok bahasan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pertanyaan Penelitian</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarakan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka pertanyaan penelitian ini adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span style="white-space: pre;"> </span>Bagaimana proses penalaran matematis siswa kelas VIII SMP pada materi aljabar?</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span style="white-space: pre;"> </span>Bagaimana proses penalaran analogis siswa kelas VIII SMP pada materi aljabar?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tujuan Penelitian</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan rumusan pertanyaan penelitian maka tujuan penelitian ini adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span style="white-space: pre;"> </span>Untuk mendeskripsikan proses penalaran matematis siswa kelas VIII SMP pada materi aljabar.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span style="white-space: pre;"> </span>Untuk mendeskripsikan proses penalaran analogis siswa kelas VIII SMP pada materi aljabar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>D.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Manfaat Penelitian</b></div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span style="white-space: pre;"> </span>Manfaat teoritis</div>
<div style="text-align: justify;">
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya teori tentang penalaran matematis dan penalaran analogis dalam pembelajaran matematika.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span style="white-space: pre;"> </span>Manfaat praktis</div>
<div style="text-align: justify;">
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, mahasiswa dan praktisi pendidikan untuk melakukan penelitian selanjutnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
IhsanBaelahhttp://www.blogger.com/profile/08186777462390980993noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4017144272388578593.post-22016957316202425862013-11-13T19:19:00.000+07:002013-11-13T19:19:06.530+07:00A TECHNIQUE TO ACCELERATE THE ACQUISITION OF READING SKILLS OF CHILDREN WITH LEARNING DISABILITIESThe International Journal of Special Education<br />
2005, Vol 20, No.2.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
EDUCATIONAL GAMES: A TECHNIQUE TO ACCELERATE THE ACQUISITION OF READING SKILLS OF CHILDREN WITH LEARNING DISABILITIES</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Beryl Charlton</div>
<div style="text-align: center;">
Randy Lee Williams</div>
<div style="text-align: center;">
and</div>
<div style="text-align: center;">
T. F. McLaughlin</div>
<div style="text-align: center;">
Gonzaga University</div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<i>This study evaluated the effects of educational games on the performance of eight elementary school students with learning disabilities. The effects of educational games were evaluated in a multiple baseline design across students. The results indicated that each student improved their performance on reading when educational games were in effect. These differences were also educationally significant. Practical considerations and implications of educational games for adoption in the classroom were discussed.</i></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Learning to read can be a discouraging experience for children who have difficulty grasping concepts and skills. Such students may need practice in order to master what some children do after one trial. Carnine, Silbert, Kameenui, and Tarver (2004) have postulated the more highly motivated a remedial reader is, the greater the student's success. Unmotivated students will not receive the benefit of increased instructional time, careful teaching, and a well-designed program. These children may become discouraged with difficulties they encounter in their reading experiences. Unless some element of fun is introduced along with instruction such students may become bored and turned-off. (Koran & McLaughlin, 1990). </div>
<div style="text-align: justify;">
Games may relieve the drudgery of drill (Baker, Herman, & Yeh, 1981; Koran & McLaughlin, 1990) and can introduce an element of fun helping to motivate the learning disabled child. Among those supporting the role of educational games in the learning process has been Harris (1968). Harris noted that many kinds of drill, disguised as games become play rather than distasteful drill and practice. Golick (1973) felt that for those children who need more time and extra help to master a skill there is the challenge to find activities that are novel and interesting. Ginsburg and Opper (1972), that children take and active part in the learning process. Through games that they play, they practice the skills they are in the process of learning. This, Golick says, is an important aspect of play and subsequently of games. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
The first part of this study was designed to determine if poor readers' acquisition of consonant digraphs and consonant blends could be accelerated when teacher instruction was combined with educational games. The second part of the study evaluated the effects of educational games on elementary students' acquisition of vowel variable skills.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: 36.0pt center 198.0pt; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times","serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">References<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: center 198.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-AU" style="font-size: 10.0pt;">Brophy, J. & Evertson, C. (1976).
<i>Learning from teaching: A developmental perspective</i>. Boston:
Allyn & Bacon..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: 36.0pt center 198.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-AU" style="font-size: 10.0pt;">Bucicin, T.
& Howenstine, D. (1979). <i>Spirit duplicating masters. Blends.</i>
Huntington Beach, CA: Creative
Teaching Press.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: 36.0pt center 198.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-AU" style="font-size: 10.0pt;">Carnine, D., Silbert, J., Kameenui, E. J.,
& Tarver, S. G. (2004). <i>Direct
instruction reading</i> (4<sup>th</sup> ed<i>).
.</i> Upper Saddle River, NJ: Pearson. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText2" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Conley, C. M., Derby, K. M., Roberts-Gwinn, M.,
Weber, K. M., & McLaughlin, T. F. (2004).
An analysis of initial and maintenance of sight words following picture
matching and copy, cover, and compare teaching methods. <i> Journal of Applied Behavior
Analysis, 37</i>, 339-350. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: 36.0pt center 198.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-AU" style="font-size: 10.0pt;">Durrell, D. & Murphy, H. <i>Teacher's
manual for speech-to-print phonics.</i>
New York: Harcourt Brace
Javonovich, Inc.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText2" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Falk, M., Band, M., & McLaughlin, T. F. (2003).
The effects of reading racetracks and flashcards on sight word vocabulary of
three third grade students with a specific learning disability: </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Times;">A further replication and analysis.
</span><i><span lang="EN-GB" style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">International Journal of
Special Education, 18</span></i><span lang="EN-GB" style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(2), 51-57<b>.<i> </i><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: 36.0pt center 198.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-AU" style="font-size: 10.0pt;">Flavell, J.
(1970). <i>Developmental studies of mediated memory</i>. In H. W. Reese & L. P. Lipsit (Eds.), <i>Advances in child development and behaviour</i>,
<i>Vol 5</i> (pp.217-247) New York: Academic Press.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: 36.0pt center 198.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-AU" style="font-size: 10.0pt;">Gibson, E.,. & Levin, H. (1970). <i>The
psychology of reading</i> (3rd ed.)
Cambridge, MA: MIT Press.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: 36.0pt center 198.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-AU" style="font-size: 10.0pt;">Ginsburg, H.,& Opper, S. (1971).
<i>Piaget's theory of intellectual
development</i>. Englewood Cliffs,
NJ: Prentice-Hall.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: 36.0pt center 198.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-AU" style="font-size: 10.0pt;">Golick, M.
(1973). <i>Deal me in!</i> <i>The use of playing cards in teaching and
learning</i>. New York: Jeffrey Norton Publishers. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: 36.0pt center 198.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-AU" style="font-size: 10.0pt;">Harris, A.
(1968). Research on some aspect
of comprehension. Rate of flexibility
and study skills. <i> Journal of Reading, 25,</i> 123-145. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText2" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">O'Donnell, P., Weber, K. P., & McLaughlin, T. F.
(2003). Improving correct and error rate
and reading comprehension using key words and previewing: A case report with a language minority
student. <i>Education and Treatment of Children, 26</i>, 237-254. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: 36.0pt center 198.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-AU" style="font-size: 10.0pt;">Open Highways Reading Series. (1974).
Glenview, IL: Scott Foresman and
Co: Author.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: 36.0pt center 198.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-AU" style="font-size: 10.0pt;">Platt, P.
(12974). <i>Big Boy Reading Series.</i>
Menlo Park, CA: Addison-Wesley
Publishing Company.<o:p></o:p></span></div>
<span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-AU; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">Van Derford, J. (1979). <i>Duplicating
masters: Vowel sounds.</i> Huntington Beach, CA: Creative Press.</span></div>
IhsanBaelahhttp://www.blogger.com/profile/08186777462390980993noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4017144272388578593.post-46622522826794523782013-11-07T01:12:00.000+07:002013-11-07T01:12:15.009+07:00Definisi dan Hakekat Pembelajaran Matematika<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVnCd9pfl6Az6nH8MZg9SsJL7iiIyGXZis_E1lf3uwz__jw_DClaZ7vSWtb6iKam_k7OshfTfxi4XpqtAwizv-MG-3R74w5EKCi_l67zE13wUaXicDF5tqKm2VIqVj7B0WN9S3DHfiuqc/s1600/PembelajaranMatematika.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVnCd9pfl6Az6nH8MZg9SsJL7iiIyGXZis_E1lf3uwz__jw_DClaZ7vSWtb6iKam_k7OshfTfxi4XpqtAwizv-MG-3R74w5EKCi_l67zE13wUaXicDF5tqKm2VIqVj7B0WN9S3DHfiuqc/s1600/PembelajaranMatematika.jpg" height="400" width="382" /></a></div>
<br />
A.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Definisi Pembelajaran<br />
Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran (Oemar Hamalik, 2005: 57). Pembelajaran didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subyek didik yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subyek didik dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien (Depdiknas, 2004: 7).<br />
Erman Suherman (2001: 9) juga menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses pendidikan dalam lingkup persekolahan, sehingga arti proses pembelajaran adalah proses sosialisasi individu siswa dengan lingkungan sekolah, seperti guru dan teman sesama siswa. Menurut Uzer Usman (2002: 4) pembelajaran merupakan proses yang mengandung serangkaian tindakan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.<br />
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik, pendidik, sumber belajar dan lingkungan belajar dalam situasi edukatif sehingga menghasilkan perubahan yang relatif tetap pada pengetahuan dan tingkah laku untuk mencapai tujuan pembelajaran.<br />
<br />
B.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hakekat Matematika<br />
Matematika berasal dari perkataan latin mathematica yang mulanya diambil dari perkataan Yunani mathematike yang berarti “relating to learning”. Kata itu mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (Erman Suherman, dkk., 2003: 15). Menurut James yang dikutip oleh Erman Suherman (2003: 19), mengatakan matematika adalah ilmu logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang yaitu Aljabar, Analisis dan Geometri.<br />
Menurut Tinggi (hudojo, 2005 : 4) matematika tidak hanya berhubungan dengan bilangan-bilangan serta operasi-operasinya melainkan juga unsur ruang sebagai sasaranya. Matematika adalah suatu pelajaran yang tersusun secara beraturan, logis, berjenjang, dari yang paling mudah hingga yang paling rumit.<br />
Dengan demikian pelajaran matematika tersusun sedemikian rupa sehingga pengertian terdahulu lebih mendasari pengertian berikunya. Mempelajari matematika tidak hanya berhubungan dengan bilangan-bilangan serta operasi-operasinya, melainkan matematika berkenaan dengan ide-ide struktur-struktur dan hubungan – hubungan yang diatur menurut urutan yang logis.IhsanBaelahhttp://www.blogger.com/profile/08186777462390980993noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4017144272388578593.post-71910084061738292952013-10-20T01:30:00.000+07:002013-10-20T01:32:07.077+07:00Contoh Soal Ulangan Harian Matematika untuk Kelas 5 SD<br />
<div>
<b>Contoh Soal Ulangan Harian 1</b><br />
Berikut merupakan Contoh Soal Ulangan Harian Pertama Matapelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 5 pada semester 1. Berisi tentang Bilangan pada Matematika, FPB, KPK.</div>
<span style="font-size: xx-small;"><a href="http://www.docstoc.com/docs/162652740/Soal-Ulanganan-Harian-Matematika-SD-Kelas-5-Semester-1">Soal Ulanganan Harian Matematika SD Kelas 5 Semester 1</a></span><br />
<object data="http://viewer.docstoc.com/" height="320" id="_ds_162652740" name="_ds_162652740" type="application/x-shockwave-flash" width="430"><param name="FlashVars" value="doc_id=162652740&mem_id=30184440&showrelated=1&showotherdocs=1&doc_type=null&allowdownload=1" /><param name="movie" value="http://viewer.docstoc.com/"/><param name="wmode" value="opaque" /><param name="allowScriptAccess" value="always" /><param name="allowFullScreen" value="true" /></object><br />
<script type="text/javascript">var docstoc_docid="162652740";var docstoc_title="Soal Ulanganan Harian Matematika SD Kelas 5 Semester 1";var docstoc_urltitle="Soal Ulanganan Harian Matematika SD Kelas 5 Semester 1";</script><script src="http://i.docstoccdn.com/js/check-flash.js" type="text/javascript"></script>
<br />
<div>
<br /></div>
<div>
<b>Contoh Soal Ulangan Harian 2</b><br />
Berikut merupakan Contoh Soal Ulangan Harian Ke-2 Matapelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 5 pada semester 1. Berisi tentang Luas Bangun</div>
<span style="font-size: xx-small;"><a href="http://www.docstoc.com/docs/162652968/Soal-Ulangan-Harian-2-Matematika-SD-Kelas-5-Semester-1">Soal Ulangan Harian 2 Matematika SD Kelas 5 Semester 1</a></span><br />
<object data="http://viewer.docstoc.com/" height="320" id="_ds_162652968" name="_ds_162652968" type="application/x-shockwave-flash" width="430"><param name="FlashVars" value="doc_id=162652968&mem_id=30184440&showrelated=1&showotherdocs=1&doc_type=null&allowdownload=1" /><param name="movie" value="http://viewer.docstoc.com/"/><param name="wmode" value="opaque" /><param name="allowScriptAccess" value="always" /><param name="allowFullScreen" value="true" /></object><br />
<script type="text/javascript">var docstoc_docid="162652968";var docstoc_title="Soal Ulangan Harian 2 Matematika SD Kelas 5 Semester 1";var docstoc_urltitle="Soal Ulangan Harian 2 Matematika SD Kelas 5 Semester 1";</script><script src="http://i.docstoccdn.com/js/check-flash.js" type="text/javascript"></script>
<br />
<div>
<br /></div>
<div>
<b>Contoh Soal Ulangan Harian 3</b><br />
Berikut merupakan Contoh Soal Ulangan Harian Ke-3 Matapelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 5 pada semester 1. Berisikan tentang Volume suatu bangun.</div>
<span style="font-size: xx-small;"><a href="http://www.docstoc.com/docs/162653163/Soal-Ulangan-Harian-3-Matematika-Kelas-5-SD-Semester-1">Soal Ulangan Harian 3 Matematika Kelas 5 SD, Semester 1</a></span><br />
<object data="http://viewer.docstoc.com/" height="320" id="_ds_162653163" name="_ds_162653163" type="application/x-shockwave-flash" width="430"><param name="FlashVars" value="doc_id=162653163&mem_id=30184440&showrelated=1&showotherdocs=1&doc_type=null&allowdownload=1" /><param name="movie" value="http://viewer.docstoc.com/"/><param name="wmode" value="opaque" /><param name="allowScriptAccess" value="always" /><param name="allowFullScreen" value="true" /></object><br />
<script type="text/javascript">var docstoc_docid="162653163";var docstoc_title="Soal Ulangan Harian 3 Matematika Kelas 5 SD, Semester 1";var docstoc_urltitle="Soal Ulangan Harian 3 Matematika Kelas 5 SD, Semester 1";</script><script src="http://i.docstoccdn.com/js/check-flash.js" type="text/javascript"></script>IhsanBaelahhttp://www.blogger.com/profile/08186777462390980993noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4017144272388578593.post-72520587265829696922013-10-18T09:42:00.003+07:002013-10-18T10:02:15.019+07:00RPP PRA SIKLUS Matematika kelas 4 SD (Perbaikan Pembelajaran)<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">PRA </span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">SIKLUS</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNuKTRWBCP3JK5wRyT_CM3zTMAXC-sd3jwgZVdaAd6_Wmm-oHlFvNMaBfKmTatVncRh8pbmTQWwFfWpYQ6CMTS0W1TN_anToNH1VQghp8SYSPVEkOzSmMJ0ekHNTgY_X4NhPA0oK-N7z8/s1600/RPP-Matematika-SD.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNuKTRWBCP3JK5wRyT_CM3zTMAXC-sd3jwgZVdaAd6_Wmm-oHlFvNMaBfKmTatVncRh8pbmTQWwFfWpYQ6CMTS0W1TN_anToNH1VQghp8SYSPVEkOzSmMJ0ekHNTgY_X4NhPA0oK-N7z8/s1600/RPP-Matematika-SD.jpg" height="320" width="254" /></a></div>
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">(RPP)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sekolah :
SD Negeri 02 Buminabung Selatan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mata Pelajaran : Matematika<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kelas/ Semester : IV (empat)/1 (satu)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hari/Tangal : Selasa, 29 oktober 2013<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">STANDAR
KOMPETENSI<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Menggunakan pengukuran sudut,</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">panjang, satuan-satuan
waktu dan berat dalam pemecahan masalah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">KOMPETENSI
DASAR<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Menentukan hubungan antar satuan waktu,
antar satuan panjang dan antar satuan berat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">C.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">INDIKATOR</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Menyebutkan hubungan antar satuan waktu, detik, menit,
jam<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Menyebutkan hubungan antara hari, minggu, bulan, tahun
dan abad<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">D.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">TUJUAN
PEMBELAJARAN <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Siswa dapat:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mempelajari
hubungan hari, minggu, bulan, tahun, windu dan abad<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Membaca,
menulis dan menggambarkan jam<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mempelajari
ukuran kuantitas (jumlah)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Karateristik siswa yang diharapkan:
disiplin, rasa hormat, perhatian, tekun dan tanggung jawab.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">D.
MATERI AJAR<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hubungan antar satuan waktu, antar
saruan panjang dan antar satuan gram<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">E.
METODE PEBELAJARAN<o:p></o:p></span></b></div>
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;">Diskusi, Tanya jawab,
latihan dll</span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;"><br /></span>
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;">silahkan lihat RPP Perbaikan <a href="https://docs.google.com/file/d/0By4vUAO-0mGZSDNuSC01bEY5VWs/edit?usp=sharing">disini</a></span>IhsanBaelahhttp://www.blogger.com/profile/08186777462390980993noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4017144272388578593.post-65091470512089993942013-07-25T21:54:00.000+07:002013-07-25T21:54:34.007+07:00Guru Jadi Prioritas Formasi CPNS 2013<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAm0u0WbGYqsgU32oAkaHSjBS95YFfSpQKpsK-Q_CBPlKvepcvTTwg9yL-Li-Vr_4ylKq9tk8F2Hv6ukBbYQVb6HFhOX2xp-jNNFhyBAyivIjV8Dx3xZtkooDWyz-XrsTstsFLiB8lAtI/s1600/menpan-pgri.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAm0u0WbGYqsgU32oAkaHSjBS95YFfSpQKpsK-Q_CBPlKvepcvTTwg9yL-Li-Vr_4ylKq9tk8F2Hv6ukBbYQVb6HFhOX2xp-jNNFhyBAyivIjV8Dx3xZtkooDWyz-XrsTstsFLiB8lAtI/s1600/menpan-pgri.jpg" height="256" width="400" /></a></div>
<br />
JAKARTA - Pemerintah dalam setiap tahun memprioritaskan formasi guru dalam rekruitmen CPNSyang jumlahnya sekitar 50% CPNS. “Baik pada masa motarium atau tidak, formasi guru selalu berkisar antara 40% s/d 50%. Bahkan untuk daerah yang belanja pegawainya di atas 50%, jika formasi untuk guru, tetap akan kami berikan," ujar Menteri PANRB Azwar Abubabakar dalam pengarahannya pada kongres ke XXI PGRI, di Gedung Manggala Wanabakti Jakarta, (01/07).<br />
<br />
Menteri menambahkan, dalam RUU Aparatur Sipil Negara (ASN), profesi guru juga dimungkinkan untuk promosi. Bisa sebagai kepala sekolah, pengawas sekolah, atau jabatan struktural di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. "UU ASN, prmosi jabatan tidak akan lagi didasari suka atau tidak suka Bupati atau Walikota," tambahnya. (sgt/HUMASMENPANRB)<br />
<br />
Sumber: Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (http://www.menpan.go.id/berita-terkini/1476-guru-selalu-jadi-prioritas-formasi-cpns)IhsanBaelahhttp://www.blogger.com/profile/08186777462390980993noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4017144272388578593.post-59800633071413580262013-07-25T21:43:00.000+07:002013-07-25T21:43:20.064+07:00Lima Skema (Jalur) Seleksi CPNS Tahun 2013Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, ada lima skema seleksi CPNS tahun 2013 ini. Pertama, seleksi tenaga honorer kategori 2, seleksi pelamar umum, formasi khusus untuk dokter, seleksi untuk tenaga ahli tertentu yang tidak ada di lingkungan PNS, dan seleksi calon siswa ikatan dinas.<br />
<br />
Dari lima sistem itu, seleksi honorer K2 mendapat perhatian yang cukup serius dari lebih dari seribu peserta rakor Kebijakan seleksi CPNS 2013 di di Balai Kartini di Balai Kartini, Kamis (18/07).<br />
<br />
Dalam rakornas ini diikuti oleh perwakilan Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) dan instansi pengelola kepegawaian se-Indonesia itu, Setiawan mengungkapkan seleksi untuk tenaga honorer K2 dilakukan secara tertulis dengan lembar jawaban computer (LJK). “Peserta wajib mengikuti tes kompetensi dasar dan tes kompetensi bidang,” ujarnya.<br />
<br />
Dikatakan, ada tiga tipe soal tes, yakni tipe A (SLTP, SD), tipe B (SLTA, D1, D2 - D3/sarjana Muda, dan tipe C, yakni untuk jenjang pendidikan D4, S1, S2, dan S3. Penyusunan soal TKD dilakukan oleh Panitia Nasional Pengadaan CPNS dibantu oleh tim konsorsium perguruan tinggi negeri (PTN). Sedangkan soal TKB, disusun oleh instasi pembina masing-masing. Untuk bidang kependidikan oleh Kemendikbud, untuk kesehatan oleh Kemenkes, bidang administrasi umum oleh BKN, dan seterusnya.<br />
<br />
Menurut Setiawan, penentuan kelulusan tenaga honorer kategiori 2 berdasarkan nilai ambang batas (passing grade), yang ditetapkan oleh Menteri PANRB. “Sedangkan pengumuman hasil tes, baik TKD maupun TKB akan dilakukan oleh Menteri PANRB,” tambahnya.<br />
<br />
Apabila jumlah peserta seleksi K2 yang memenuhi passing grade kurang dari jumlah PNS yang pension pada instansi bersangkutan, mereka dialokasikan pada tahun 2013. Namun bila jumlah yang memenuhi passing grade lebih besar dari jumlah PNS yang pension, maka untuk tahun 2013 didahulukan yang usianya lebih tua. Selebihnya untuk tahun 2014. “Alokasi formasi juga memeprhatikan persentase belanja pegawai dalam APBD,” tambah Setiawan.<br />
<br />
<b>Tersebar di 540 instansi</b><br />
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Informasi Kepegawaian Badan Kepegawaian Negara (BKN) Yulina Setiawati juga mengungkapkan, hingga tanggal 16 Juli 2013, tenaga honorer Yang sudah diproses di database sebanyak 613.919 orang. Dari jumlah itu, 12% (72.054) tenaga honorer kategori 2 tersebar pada 32 instansi pusat, sedangkan 88% (541.865) lainnya tersebar di 508 pemerintah provinsi juga kabupaten/kota.<br />
<br />
Dari segi pendidikan,, 77% tenaga honorer kategori 2 berpendidikan maksimal SLTA. Selain itu, jenis tugas yang diusung tenaga honorer kategori 2 mencakup 54% tenaga teknis atau administratif lainnya, 42% bertugas sebagai tenaga pendidik, dan 4% tenaga penyuluh atau kesehatan. Sedangkan dari segi usia, 65% tenaga honorer kategori 2 masih berusia di bawah 35 tahun per Januari 2005.<br />
<br />
Ditambahkan, hingga 18 Juli lalu masih ada 21 instansi yang belum melaporkan hasil uji publik dan 41 instansi yang usul penambahan honorernya tidak sesuai aplikasi dan tanpa formulir. Untuk itu, Yulina minta kepada para pejabat kepegawaian/BKD instansi dimaksud untuk segera menyelesaikan urusannya ke kantor pusat BKN. (bby/HUMAS MENPANRB)<br />
Sumber: Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (http://www.menpan.go.id/berita-terkini/1575-lima-skema-seleksi-cpns)IhsanBaelahhttp://www.blogger.com/profile/08186777462390980993noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4017144272388578593.post-66608491831550829242013-07-25T21:32:00.000+07:002013-07-25T21:32:29.035+07:00Peluang Tenaga Honorer menjadi PNS sangat KecilPemerintah memastikan hanya memberikan kesempatan mengikuti seleksi penerimaan pegawai negeri sipil (PNS) bagi pegawai honorer hingga tahun 2005. Dari sekitar 500 ribu pegawai di pusat dan daerah, yang akan diterima hanya sepertiganya. ”Setelah periode itu (2006-2013) harus mengikuti seleksi secara fairness,” kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Azwar Abubakar, di Jakarta, kemarin.<br />
Kebijakan itu menyusul disetujuinya draft Rancangan Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan diserahkan ke DPR RI untuk disahkan. Dalam UU yang akan mereformasi kepegawaian negara itu rekrutmen dilakukan sesuai kebutuhan secara fair. PNS bukan lagi ditempatkan sebagai pekerjaan tetapi profesi.<br />
<br />
Tes seleksi bagi pegawai honorer, menurut Azwar, materinya sama dengan seleksi regular yakni meliputi tes kemampuan dasar, psikotes, dan wawasan kebangsaan. ”Model ASN itu mengacu kepada pola rekturmen SDM, kelembagaan, dan tata laksana. Ke depan ASN itu harus bisa melayani lebih baik kepada warga negara maupun pengusaha,” tambahnya.<br />
<br />
<b>Perjanjian Kerja</b><br />
<br />
Terkait penerimaan PNS, Azwar mengajak seluruh pejabat pembina kepegawaian (PPK) di pusat maupun daerah agar seleksi calon PNS 2013 ini dilaksanakan dengan bersih, obyektif, transparan, kompetitif dan bebas dari KKN, serta tidak dipungut biaya. Hal itu dikuatkan dengan surat edaran Menpan.<br />
<br />
Ada tiga poin krusial yang diatur dalam RUU ASN. Pertama mengenai aturan jenis pegawai di lembaga negara. Menurut Azwar, RUU ASN hanya mengenal dua jenis pegawai yakni pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). PPPK diangkat oleh pejabat negara sesuai kebutuhan dan dalam jangka waktu tertentu. Masa tugasnya berkisar satu hingga tiga tahun. ”Nanti tidak ada lagi yang honorer. Jadi cuma ada dua macam, PNS dan PPPK,” jelas Azwar.<br />
<br />
Dikatakan, poin krusial kedua yakni aturan promosi jabatan menggunakan sistem meritokrasi. Dengan sistem ini, pejabat eselon I dan II yang dipromosikan harus mengikuti uji kompetensi secara terbuka. Kemudian poin yang ketiga mengatur soal pembentukan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Menurut Azwar, komisi ini bertugas mengawasi proses rekrutmen pegawai di institusi pemerintah baik pusat dan daerah.<br />
<br />
Dia memastikan bahwa tugas KASN tidak akan tumpang tindih dengan kewenangan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara. Pasalnya, KASN hanya menjalankan fungsi monitoring dan tidak berwenang menerbitkan kebijakan. Dikatakan, selain ketiga poin di atas, RUU ASN juga mengatur tentang tahapan rekrutmen pegawai hingga besaran gaji dan tunjangannya. (wa-25,80). Sumber Suara Merdeka (http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2013/07/16/231148/Peluang-Honorer-Jadi-PNS-Kecil-)IhsanBaelahhttp://www.blogger.com/profile/08186777462390980993noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4017144272388578593.post-40509284613569332622013-07-25T20:05:00.000+07:002013-07-25T20:05:03.222+07:00Standar Kompetensi Guru<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKS_hSTSCaA1oD7D69F62hO3NFkeXv9YGNI7xic5OiBpX8tv85Q34vizjk3uUAYo2YopfNB7IQjvzymRJFTnKQmV0-sbFyIrddznbgyEJcP0yd5kYyRH4OvYKfwPJLF-_5OCNNa58lXno/s1600/Standar+Kompetensi+Guru.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKS_hSTSCaA1oD7D69F62hO3NFkeXv9YGNI7xic5OiBpX8tv85Q34vizjk3uUAYo2YopfNB7IQjvzymRJFTnKQmV0-sbFyIrddznbgyEJcP0yd5kYyRH4OvYKfwPJLF-_5OCNNa58lXno/s1600/Standar+Kompetensi+Guru.png" height="236" width="320" /></a></div>
<b>4 Kompetensi Guru</b> - Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007, guru harus memiliki empat kompentensi, antara lain:<br />
<br />
<b>1. Kompetensi Pedagogik</b><br />
- Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, cultural, emosional, dan intelektual<br />
- Menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik.<br />
- Mengembangkan kurikulum yang terkait mata pelajaran yang diampu.<br />
- Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik<br />
- Memanfaatkan TIK untuk kepentingan pembelajaran.<br />
- Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik.<br />
- Berkomunikasi efektif, empatik, dan santun ke peserta didik.<br />
- Menyelenggarakan penilaian evaluasi proses dan hasil belajar.<br />
<br />
<b>2. Kompetensi Kepribadian</b><br />
- Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, social dan budaya bangsa<br />
- Penampilan yang jujur, berakhlak mulia, teladan bagi peserta didik dan masyarakat.<br />
- Menampilkan dirisebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa<br />
- Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.<br />
- Menjunjjung tinggi kode etik profesi guru.<br />
<br />
<b>3. Kompetensi Sosial</b><br />
- Bersikap inkulif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agara, raskondisifisik, latar belakang keluarga, dan status sosial keluarga.<br />
- Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat.<br />
- Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RI yang memiliki keragaman social budaya.<br />
- Berkomunikasi dengan lisan maupun tulisan<br />
<br />
<b>4. Kompetensi Profesional</b><br />
- Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung pelajaran yang dimampu<br />
- Mengusai standar kompentensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang dimampu<br />
- Mengembangkan materi pembelajaran yang dimampu secara kreatif.<br />
- Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif<br />
- Memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangakan diri.<br />
<br />
Itulah informasi artikel dari admin kampus-info yang bisa kami berikan pada anda semua. Semoga artikel 4 Kompetensi Guru bermanfaat bagi Anda.IhsanBaelahhttp://www.blogger.com/profile/08186777462390980993noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4017144272388578593.post-29478446034795520262013-07-24T22:50:00.001+07:002013-07-24T22:53:23.865+07:00RPPRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN<br />
<br />
Pertemuan Ke-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: 1(pertama)<br />
Hari, tanggal<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: kamis,11 april 2013<br />
Kelas/ Semester<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: x/ Ganjil<br />
Mata Pelajaran<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Matematika<br />
Pokok Bahasan<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Faktorisasi Suku Aljabar<br />
Sub-pokok Bahasan<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Faktorisasi Bentuk-Bentuk Aljabar<br />
Waktu Pertemuan<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: 2 × 40 menit<br />
Standar Kompetensi<br />
Memahami bentuk aljabar<br />
<br />
<span style="font-size: xx-small;"><a href="http://www.docstoc.com/docs/160027351/RENCANA-PELAKSANAAN-PEMBELAJARAN">RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN</a></span><br />
<object data="http://viewer.docstoc.com/" height="320" id="_ds_160027351" name="_ds_160027351" type="application/x-shockwave-flash" width="430"><param name="FlashVars" value="doc_id=160027351&mem_id=30184440&showrelated=1&showotherdocs=1&doc_type=null&allowdownload=1" /><param name="movie" value="http://viewer.docstoc.com/"/><param name="wmode" value="opaque" /><param name="allowScriptAccess" value="always" /><param name="allowFullScreen" value="true" /></object><br />
<script type="text/javascript">var docstoc_docid="160027351";var docstoc_title="RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN";var docstoc_urltitle="RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN";</script><script src="http://i.docstoccdn.com/js/check-flash.js" type="text/javascript"></script>
A. Kompetensi Dasar<br />
Pemfaktoran bentuk aljabar<br />
<br />
B. Indikator<br />
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menguraikan bentuk aljabar ax² + bx + c dengan a ≠ 1, a ≠ 0 ke dalam faktor-faktornya dengan sifat distributif<br />
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menguraikan bentuk aljabar ax² + bx + c dengan a ≠ 1, a ≠ 0 ke dalam faktor-faktornya dengan rumus<br />
<br />
C. Tujuan Pembelajaran<br />
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Siswa dapat menguraikan bentuk aljabar ax² + bx + c dengan a ≠ 1, a ≠ 0 ke dalam faktor-faktornya dengan sifat distributif<br />
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Siswa dapat menguraikan bentuk aljabar ax² + bx + c dengan a ≠ 1, a ≠ 0 ke dalam faktor-faktornya dengan rumus<br />
<br />
D. Kegiatan Belajar Mengajar<br />
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Model pembelajaran<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Pembelajaran konvensional<br />
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Alat Pembelajaran <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Alat tulis, penggaris<br />
<br />
E. Sumber belajar<br />
M. Cholik Adinawan dan Sugijono. 2002. Matematika untuk SMP/MTs kelas VIII jilid 2. Jakarta: Erlangga<br />
Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya: untuk Kelas VIII SMP dan MTS. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan NasionalIhsanBaelahhttp://www.blogger.com/profile/08186777462390980993noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4017144272388578593.post-62210829010638399672013-05-08T16:58:00.002+07:002013-05-08T17:05:01.615+07:00Les Privat Matematika<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-sVYISIb47yLpw38W1hWXxIHm76vPN0Xh0PWbVFx0hW6jO932ZLM8re5113_W2L8qMG6dgxuDkhVMpr997UR8P__QeTlBuTEKevy2Ioz1KN2MqmrIPn-gX9WEaA66AFqSmtL3CIovYN8/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-sVYISIb47yLpw38W1hWXxIHm76vPN0Xh0PWbVFx0hW6jO932ZLM8re5113_W2L8qMG6dgxuDkhVMpr997UR8P__QeTlBuTEKevy2Ioz1KN2MqmrIPn-gX9WEaA66AFqSmtL3CIovYN8/s1600/images.jpg" /></a></div>
<b>MENERIMA LES PRIVAT MATEMATIKA</b><br />
<u><br /></u>
<u>untuk ujian masuk Perguruan Tinggi</u><br />
<u>hubungi : 088806160681</u><br />
<u>Surakarta</u><br />
<u>Universitas Sebelas Maret</u>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4017144272388578593.post-29753576059588389732013-04-05T19:31:00.015+07:002013-04-05T19:31:44.853+07:00Teori belajar Bloom <div style="text-align: justify;">
Teori belajar Bloom adalah salah satu teori aplikatif dalam psikologi belajar kognitif. B. Bloom dalam Budiningsih (2005) dengan teori taksonomi belajar mengatakan bahwa ‘ada dua faktor utama yang dominan terhadap hasil belajar yaitu karakteristik siswa yang meliputi (kemampuan, minat, hasil belajar sebelumnya, motivasi) dan karakter pengajaran yang meliputi (guru dan fasilitas belajar).<br />Secara ringkas, taksonomi belajar Bloom (S. Sagala, 2007) dibagi menjadi tiga kawasan (domain) yaitu:</div>
<ul>
<li>Domain kognitif, mencakup kemampuan intelektual mengenal lingkungan yang terdiri atas enema macam kemampuan yang disusun secara hierarkis dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintetis, dan penilaian.</li>
</ul>
<ul>
<li>Domain afektif, mencakup kemampuan-kemampuan emosional dalam menagalami dan menghayati sesuatu hal yang meliputi lima macam kemampuan emosional disusun secara hierarkis yaitu kesadaran, partisipasi, penghayatan nilai, pengorganisasian nilai, dan karakteristik diri.</li>
</ul>
<ul>
<li>Domain psikomotor, yaitu kemampuan-kemampuan motorik menggiatkan dan mengkoordinasikan gerakan yang terdiri dari gerakan reflex, gerakan dasar, kemampuan perceptual, kemampuan jasmani, gerakan-gerakan terlatih, dan komunikasi nondiskursif. </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br />Bloom mengembangkan “Taksonomi” untuk domain kognitif (Djaali, 2011) Taksonomi adalah metode untuk membuat urutuan pemikiran dari tahap dasar kearah yang lebih tinggi, dengan enam tahapan sebagai berikut:</div>
<ul>
<li>Pengetahuan (Knowledge) ialah kemampuan untuk menghapal, mengingat atau mengulang informasi yang telah diberikan.</li>
<li>Pemahaman (comprehension) ialah kemampuan untuk menginterpretasi atau mengulang informasi dengan bahasa sendiri.</li>
<li>Aplikasi (application) ialah kemampuan menggunakan informasi, teori, dan aturan pada situasi baru.</li>
<li>Analisis (analysis) ialah kemampuan mengurai pemikiran yang kompleks, dan mengenai bagian-bagian serta hubungannya.</li>
<li>Sintesis (synthesis) ialah kemampuan mengumpulkan komponen yang sama guna membentuk satu pola pemikiran yang baru.</li>
<li>Evaluasi (evaluation) ialah kemampuan membuat pemikiran berdasarkan criteria yang telah ditetapkan. </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Melihat teori belajar Bloom diatas, teori belajar Bloom adalah teori belajar yang membahas unsur dalam jiwa manusia yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Dengan mengambangkan taksonomi belajar, teori belajar Bloom adalah taksonomi yang paling banyak di pakai dalam dunia pendidikan saat ini.<br /><br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4017144272388578593.post-18158164764615131552013-04-04T20:53:00.002+07:002013-04-04T20:53:23.329+07:00Menggugat tes IQ<div style="text-align: justify;">
Kelemahan dari alat uji kecerdasan ini adalah terdapat bias budaya, bahasa dan lingkungan yang memengaruhinya. Kekecewaan terhadap tes IQ konvensional menimbulkan pengembangan sejumlah teori alternatif, yang semuanya menegaskan bahwa kecerdasan adalah hasil dari sejumlah kemampuan independen yang berkonstribusi secara unik terhadap tampilan manusia.<br /><br />Stephen Jay Gould adalah salah satu tokoh yang mengkritik teori kecerdasan. Dalam bukunya The Mismeasure of Man (Kesalahan Ukur Manusia), ia mengemukakan bahwa kecerdasan sebenarnya tak bisa diukur, dan juga mempertanyakan sudut pandang hereditarian atas kecerdasan.<br /><br />pertanyaan saya kapan sebaiknya tes IQ dilaksanakan agar hasilnya maksimal?by Rudy arane kaliber 9</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4017144272388578593.post-7905838491089380312013-04-04T20:51:00.000+07:002013-04-04T20:51:21.946+07:00Faktor yang mempengaruhi KecerdasanTerdapat beberapa faktor yang memengaruhi kecerdasan, yaitu:<br /><br />
<ul>
<li>Faktor Bawaan atau Biologis</li>
</ul>
<br />Dimana faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir. Batas kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam memecahkan masalah, antara lain ditentukan oleh faktor bawaan.<br /><br />
<ul>
<li>Faktor Minat dan Pembawaan yang Khas</li>
</ul>
<br />Dimana minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu.<br /><br />
<ul>
<li>Faktor Pembentukan atau Lingkungan</li>
</ul>
<br />Dimana pembentukan adalah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan inteligensi.<br /><br />
<ul>
<li>Faktor Kematangan</li>
</ul>
<br />Dimana tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan.<br /><br />
<ul>
<li> Faktor Kebebasan</li>
</ul>
<br />Hal ini berarti manusia dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Di samping kebebasan memilih metode, juga bebas dalam memilih masalah yang sesuai dengan kebutuhannyaUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4017144272388578593.post-22454080991084598642013-04-02T21:03:00.000+07:002013-04-02T21:03:04.805+07:00Prinsip-prinsip Kecerdasan Ganda<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Disamping kedelapan
jenis Kecerdasan Dasar yang telah dikembangkan dan penjelasan teoritisnya,
beberapa prinsip yang perlu dipahami tentang aplikasi dari model ini,
diantaranya;</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">•<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Setiap orang memiliki kedelapan
kecerdasan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Teori kecerdasan
majemuk bukan alat untuk menetapkan satu kecerdasan yang sesuai dengan potensi
seseorang. Teori ini lebih menjelaskan fungsi kognitif yang menyatakan bahwa
seseorang memilih kapasitas dalam kedelapan kecerdasan tersebut dan berjalan
secara bersamaan dengan cara yang berbeda pada setiap orang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">•<span style="mso-spacerun: yes;"></span>Orang pada umumnya mengembangkan
setiap kecerdasan sampai pada tingkat penguasaan tertentu. Setiap orang
sebenarnya memiliki kemampuan mengembangkan kedelapan kecerdasan sampai pada
kinerja tingkat tinggi secara memadai jika mendapat dukungan, pengayaan dan
pengajaran-pelatihan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">•<span style="mso-spacerun: yes;"></span>Kecerdasan umumnya bekerja bersamaan
dengan cara yang kompleks. Gardner menunjukkan bahwa setiap kecerdasan yang
telah dibahas di muka sebenarnya hanyalah rekaan, tidak ada kecerdasan yang
berdiri sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Kedelapan kecerdasan selalu
berinteraksi satu sama lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">•<span style="mso-spacerun: yes;"></span>Ada banyak cara untuk meningkatkan
kecerdasan dalam setiap katagori. Tidak ada atribut standar yang harus dimiliki
seseorang untuk dapat disebut cerdas dalam katagori tertentu. Mungkin saja
seseorang tidak mampu membaca tetapi pada sisi lain mampu menyampaikan cerita
yang menarik dengan kosa kata yang sangat kaya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">•<span style="mso-spacerun: yes;"></span>Kecerdasan majemuk menekankan
keanekaragaman cara orang menunjukkan bakat baik dalam satu kecerdasan tertentu
maupun antarkecerdasan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"></span>Kecerdasan Ganda dan Pembelajaran</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sekolah-di-rumah
memungkinkan orang tua untuk merancang kegiatan harian anak-anak mereka dengan
menerapkan seluruh potensi anak. Mulailah dengan mengidentifikasi dan mengenal
bakat, minta dan kecenderungan anak dalam belajar (gaya belajar) dan menetapkan
cara untuk mengembangkannnya. Setiap individu memiliki karakter yang berbeda-beda,
pembelajar hendaknya dipandang sebagai makhluk yang “unik” dan membutuhkan
perlakuan uamh tidak sama. Anda haruis menghindari setiap upaya generalisasi
terhadap mereka dengan alasan efektifitas. Alasan ini sangat mengganggu
kenyaman anak dalam menggunakan cara atau metode yang mereka anggap lebih
disukai.Penjelasan tentang teori kecerdasan ganda merupakan panduan yang sangat
bermanfaat Bagi setiap guru atau orang tua untuk melihat kekuatan pembelajar
sekaligus untuk memperbaiki situs-situs tertentu yang perlu diperbaiki. Hasil
analisis akan membantu menentukan gaya belajar yang sesuai untuk berbagai
kepentingan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pembelajaran merupakan
suatu proses hubungan atau interaksi antara individu dengan lingkungan agar
terjadi proses perubahan perilaku. Tujuan dari perubahan perilaku mencakup
penguatan potensi kecerdasan secara menyeluruh. Belajar tidak saja mengangkat
hal-hal yang bersifat kognitif saja dan mencakup kemampuan satu aspek
kecerdasan, tetapi menghidupkan secara utuh dan alamiah seluruh kecerdasan
melalui pendekatan dan teori belajar yang sesuai. Mendidik dan melatih
merupakan serangkaian tindakan yang dilakukan orang tua atau fasilitator dalam
merangsang seluruh kecerdasan dan memperbaiki aspek-aspek yang masih lemah.
Oleh karena itu, kemampuan mendidik sangat erat kaitannya dengan kemampuan
mengidentifikasi dan melihat potensi kecerdasan pembelajar serta memahami
bagaimana hal itu dikumpulkan dalam suatu rangkaian belajar yang menarik.
Setiap pembelajar memiliki sembilan kecerdasan dan dapat dikembangkan sampai
tingkat kompetensi yang paling optimal dapat dicapai anak. Di sisi lain,
masing-masing anak memiliki kecenderungan (inklinasi) terhadap kecerdasan
tertentu atau kelebihan yang ditunjukkan melalui perilaku spesifik. Dalam
pembelajaran harus dihindari pembatasan kemampuan hanya dalam satu katagori
atau wilayah kecerdasan tertentu saja. Tetapi lebih penting bagaimana anak di
perlakukan sebagai orang yang sedang melakukan perjalanan hidupnya dengan cara
yang memungkinkan mengoptimalkan apa yang ada dalam dirinya.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4017144272388578593.post-48203024321554252502013-04-02T20:53:00.000+07:002013-04-02T20:53:00.099+07:00Teori Kecerdasan Ganda (Multiple Inteligence)<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Teori Kecerdasan Ganda
(Multiple Inteligence) yang dikemukakan oleh Howard Gardner – seorang professor
psikologi dari Harvard University – akan dijadikan acuan untuk lebih memahami
bakat dan kecerdasan individu. Tulisan ini bertujuan untuk membahas dan lebih
memahami tentang upaya yang perlu dilakukan oleh guru dan pendidik dalam
membantu memfasilitasi pengembangan potensi individu peseta didik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Jenis-Jenis Kecerdasan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Howard Gardner (1983)
mengemukakan bahwa pada dasarnya manusia memiliki tujuh jenis kecerdasan dasar
yaitu :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">a.<span style="mso-spacerun: yes;"></span>Kecerdasan Bahasa</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kecerdasan bahasa
berisi kemampuan untuk berfikir dengan kata-kata dan menggunakan bahasa untuk
mengekspresikan arti yang kompleks. Contoh orang-orang yang memiliki kecerdasan
bahasa yaitu</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">•<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pengarang</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">•<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Penyair</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">•<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Wartawan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">•<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pembicara</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">•<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pembaca berita</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">b<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kecerdasan Matematis/Logis</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kecerdasan logis
matematis memungkinkan seseorang terampil dalam melakukan hitungan,
penghitungan atau kuantifikasi, mengemukakan proposisi dan hipotesis dan
melakukan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>operasi matematis yang
kompleks. Contoh – contoh orang yang memiliki kecerdasan matematis logis adalah
ilmuwan, matematikawan, akuntan, insinyur, dan pemrogram komputer</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">c.<span style="mso-spacerun: yes;"></span>Kecerdasan Spasial</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Orang yang memiliki
kecerdasan spasial adalah orang yang memiliki kapasitas dalam berfikir secara
tiga<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dimensi. Contoh – contoh orang yang
memiliki kecerdasan spasial<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>adalah
pelaut, pilot, pematung, pelukis daan arsitek. Kecerdasan spasial memungkinkan
individu dapat mempersepsikan gambar-gambar baik internal maupun eksternal dan
mengartikan atau mengkomunikasikan informasi grafis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">d.<span style="mso-spacerun: yes;"></span>Kecerdasan Kinestetik</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kecerdasan kinestetik
tubuh adalahkecerdasan yang memungkinkan seorang memanipulasi objek dan cakap
melakukan akt vfRtas fisik. Contoh-contoh orang yang memiliki kecerdasan
kinestetik yaitu atlet, penari, ahli bedah, dan pengrajin.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">e.<span style="mso-spacerun: yes;"></span>Kecerdasan Musikal</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kecerdasan musikal
dibuktikan dengan adanya rasa sensitif terhadap nada, melodi, irama musik.
Orang-orang yang memilki kecerdasan musikal yang baik antara lain ; komposer,
konduktor, musisi, kritikus musik, pembuat instrumen dan orang-orang sensitif
terhadap unsur suara.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">f.Kecerdasan Interpersonal</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kecerdasan
interpersonal adalah kapasitas yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat
memahami dan dapat melakukan interaksi secara fektif dengan orang lain.
Kecerdasan interpersonal akan dapat dilihat dari beberapa oranng seperti; guru
yang sukses, pekerja sosial, aktor, politisi. Saat ini orang mulai menyadari
bahwa kecerdasan interpersonal merupakan salah satu faktor yang sangat
kesuksesan seseorang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">g.<span style="mso-spacerun: yes;"></span>Kecerdasan Intrapersonal</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kecerdasan
intrapersonal diperlihatkan dalam bentuk kemampuan dalam membangun persepsi
yang akurat tentang diri sendiri dan menggunakan kemampuan tersebut dalam
membuat rencana dan mengarahkan orang lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">h.<span style="mso-spacerun: yes;"></span>Kecerdasan Naturalis</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Keahlian mengenali dan
mengkategorikan spesies-flora dan fauna di lingkungannya. Para pecinta alam
adalah contoh orang tergolong sebagai orang – orang yang memiliki kecerdasan
ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gardner juga
mengelompokkan ketujuh kecerdasan manusia menjadi tiga kelompok yaitu:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">•<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kelompok kecerdasan yang terkait
dengan objek (object related) noleh objek yang dihadapi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">•<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kelompok<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kecerdasan bebas objek (object free) yaitu
kelompok kecerdasan yang tidak dipengaruhi oleh objek, tapi dipengaruhi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>oleh sistem bahasa dan musik yang didengar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">•<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kelompok kecerdasan yang dipengaruhi
hubungan dengan orang lain (person related) yaitu kelompok yang bertalian
dengan interksi dengan orang lain.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4017144272388578593.post-70655682102117408572013-01-24T19:06:00.003+07:002013-01-24T19:06:40.492+07:00Kurikulum<div style="text-align: justify;">
Kurikulum nasional adalah kurikulum yang berlaku secara umum untuk siswa yang memiliki kemampuan dan kecerdasan rata-rata. Bagi peserta didik yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa dapat dilakukan penyesuaian (improvisasi) alokasi waktunya sesuai dengan kecepatan belajar peserta didik program akselerasi. Oleh karena itu dalam implementasinya sekolah dapat mengembangkan (memperdalam, memperkaya, dan memodifikasi), namun tidak boleh mengurangi isi kurikulum yang berlaku secara nasional (Depdiknas, 2001: 21). Kebijakan Direktorat Pendidikan Luar Biasa dalam pembinaan dan penyelenggaraan program akselerasi bahwa kurikulum percepatan belajar menggunakan kurikulum nasional dan kurikulum lokal, dengan penekanan pada materi esensial dan dikembangkan melalui sistem pembelajaran yang dapat memacu dan mewadahi integrasi antara pengembangan spiritual, logika, dan estetika, serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir holistik, kreatif, sistemik dan sistematis, linear, dan konvergen, untuk memenuhi tuntutan masa kini dan masa mendatang (Depdiknas, 2001: 16).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Salah satu usaha untuk menanggulangi hal tersebut di atas, maka perlu dikembangkan sistem kurikulum yang memungkinkan peserta didik yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa dapat menyelesaikan pelajaran lebih cepat dan secara akumulatif mampu menyelesaikan studinya lebih awal dengan memiliki kualifikasi dan standar kompetensi sama dengan peserta didik program reguler.<br />Ciri-ciri yang dimiliki peserta didik program akselerasi ini adalah: lebih cepat memahami bahan ajar baik konsep, prosedur, prinsip maupun fakta secara komprehensif dengan mengkaitkan maupun membandingkan dan mampu mengaplikasikan pada berbagai situasi yang berbeda serta mampu mengungkapkan dengan bahasa sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka pengembangan kurikulum perlu ditetapkan ruang lingkup isi mata pelajaran dan ditentukan kompetensi-kompetensi dasar setiap mata pelajaran yang merupakan kunci untuk menguasai atau memahami kemampuan lain yang terkait secara vertikal dan horisontal. Kemampuan dasar tersebut disusun dalam sistematika sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran dan disajikan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik sehingga mudah dipahami. Bahan pelajaran ini disusun menjadi unit-unit pembelajaran yang tersusun mulai dari bahan pelajaran yang mengandung kemampuan prasyarat dan kemampuan dasar dalam satuan waktu yang diperlukan dan juga harus disertai dengan penilaian serta kriteria keberhasilan dalam pelaksanaan pembelajaran.<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4017144272388578593.post-90575191129638493312013-01-24T19:05:00.000+07:002013-01-24T19:05:10.178+07:00 Cara penentuan siswa peserta akselerasi<div style="text-align: justify;">
Peserta didik merupakan salah satu komponen masukan yang memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar oleh karena itu peserta didik merupakan pusat perhatian. Peserta didik dalam hal ini memiliki tujuan dan kebutuhan yang harus dipertimbangkan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Sesudah keadaan dan kemampuan peserta didik diketahui maka barulah menyusul komponen yang lain diperhatikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Sebagai sekolah penyelenggara program akselerasi, maka dibutuhkan masukan peserta didik yang memiliki kemampuan dan kecerdasan unggul. Guna memperoleh peserta didik ini maka ditempuh dengan melaksanakan penjaringan dan penyaringan. Penjaringan berdasarkan atas data raport peserta didik yang memiliki skor tertinggi serta informasi dari guru mata pelajaran dan wali kelas berdasarkan kemajuan belajar peserta didik. Kegiatan penjaringan akan memperoleh informasi data siapa-siapa yang dapat digolongkan sebagai calon peserta didik program akselerasi. Adapun tahap selanjutnya adalah penyaringan yang bertujuan untuk menentukan siapa-siapa peserta program akselerasi. Oleh karena itu peserta didik perlu diseleksi dengan menggunakan alat tes tertentu dengan kriteria yang standar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Peserta didik yang berhak untuk mengikuti pelaksanaan program percepatan belajar adalah peserta didik yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa. Istilah anak berbakat dalam literatur psikologi dikenal dengan sebutan gifted and talented children (Hawadi, 2001: 6). Mereka adalah peserta didik yang memerlukan program dan layanan pendidikan yang berbeda dari peserta didik normal, dengan demikian mereka akan mampu mewujudkan dan memberikan sumbangan yang baik terhadap dirinya maupun masyarakatnya. Barbara Clark, dalam bukunya Growing Up Gifted (1988: 6) menyatakan:<br /> Gifted and talented children are now referred to as, children who give evidence of high performance capability in areas such as intellectual, creative, artistic, leadership capacity, or specific academic fields, and who require services or activities not ordinarily provided by the school in order to fully develop such capabilities.<br /><br />Anak berbakat yaitu “anak yang mempunyai kemampuan yang tinggi dalam beberapa hal seperti intelektual, kreatif, seni, kemampuan memimpin, atau dalam bidang akademik tertentu dan membutuhkan pelayanan atau kegiatan yang tidak pada umumnya tersedia di sekolah untuk mengembangkan kemampuan tersebut”. Dengan demikian sebagai peserta program percepatan belajar yaitu peserta didik harus benar-benar memenuhi persyaratan. Kriteria tersebut yaitu kemampuan intelektual umum atau kecerdasan umum saja, dalam hal ini skor IQ = 140. Namun jika, kecerdasan umum calon akseleran dibawah skor IQ 140, tetapi tidak kurang idealnya dari skor IQ 130, masih diperlukan persyaratan tambahan yaitu kreativitas yang memadai dan pengikatan diri terhadap tugas yang tergolong baik (Hawadi, 2001: 8).<br />Pedoman penyelenggaraan program percepatan belajar (SD, SLTP, dan SMU) siswa yang diterima sebagai peserta program percepatan belajar adalah siswa yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa sesuai dengan kriteria sebagai berikut:<br />1. Informasi data objektif, yang diperoleh dari pihak sekolah berupa skor akademis dan psikolog berupa skor hasil pemeriksaan psikologis.<br />2. Informasi data subyektif, yaitu nominasi yang diperoleh dari diri sendiri (self nomination), teman sebaya (peer nomination), orang tua (parent nomination), dan guru (teacher nomination) sebagai hasil dari pengamatan dari sejumlah ciri-ciri keberbakatan.<br />3. Kesehatan fisik, yang ditunjukkan dengan surat keterangan sehat dari dokter (Depdiknas, 2001).<br /><br />Kesediaan calon siswa percepatan dan persetujuan orang tua, yaitu pernyataan tertulis dari pihak penyelenggara program percepatan belajar untuk siswa dan orang tuanya tentang hak dan kewajiban serta hal-hal yang dianggap perlu dipatuhi untuk menjadi peserta program percepatan belajar (Depdiknas, 2001: 29).<br />Berdasarkan uraian tersebut di atas, cara penentuan siswa peserta program akselerasi yaitu memiliki IQ antara 130 – 140, mempunyai nilai akademis diatas rata-rata atau yang terbaik di dalam kelas dan informasi data subyektif dari guru yang berupa peningkatan diri terhadap tuntutan tugas. Selain itu juga diperlukan rekomendasi wali kelas, kesediaan calon peserta didik, memperoleh persetujuan orang tua serta didukung dengan kesehatan fisik yang baik dengan surat keterangan sehat dari dokter.<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4017144272388578593.post-53761959929864110552013-01-24T19:03:00.001+07:002013-01-24T19:03:32.670+07:00Standar kompetensi siswa program akselerasiDepdiknas (2001), standar kompetensi yang diharapkan dapat dihasilkan melalui program percepatan belajar adalah peserta didik yang memiliki kemampuan-kemampuan berikut ini:<br />1. Kualifikasi perilaku kognitif, daya tangkap cepat, mudah dan cepat memecahkan masalah, dan kritis.<br />2. Kualifikasi perilaku kreatif, rasa ingin tahu, imajinatif, tertantang, berani ambil resiko.<br />3. Kualifikasi perilaku keterikatan terhadap tugas, tekun, bertanggungjawab, disiplin, kerja keras, keteguhan, dan daya juang.<br />4. Kualifikasi perilaku kecerdasan emosi, pemahaman diri, pemahaman diri orang lain, pengendalian diri, kemandirian, penyesuaian diri, harkat diri dan berbudi pekerti.<br />5. Kualifikasi perilaku kecerdasan spiritual, pemahaman apa yang harus dilakukan peserta didik untuk mencapai kebahagiaan bagi diri sendiri dan orang lain. (Depdiknas, 2001: 24)<br /><br />Standar kompetensi siswa program akselerasi yang dimaksud di atas adalah siswa program akselerasi mempunyai pemahaman apa yang harus dilakukan peserta didik untuk mencapai kebahagiaan bagi diri sendiri dan orang lain, bertanggung jawab, disiplin, tekun, dan berbudi pekerti. Siswa program akselerasi memiliki daya tangkap cepat, mudah dan cepat memecahkan masalah, dan kritis, pengendalian diri, kreativitas. <br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4017144272388578593.post-23457402587104165972013-01-24T19:02:00.000+07:002013-01-24T19:02:06.539+07:00Ciri-ciri program akselerasi<div style="text-align: justify;">
Bangsa Indonesia dalam era sekarang ini tidak dapat mengelak dari kenyataan bahwa masa depan umat menuntut kemampuan yang besar untuk bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain, tetapi sekaligus juga harus sanggup untuk bersaing dengan mereka. Kita sebagai bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan dalam berbagai bidang yang musti harus dipersiapkan oleh pendidikan nasional dalam mencapai tataran kualitas yang tinggi. Hal ini menuntut agar dilaksanakan peningkatan pemerataan dan mutu dalam memberikan layanan pendidikan secara nasional sesuai apa yang kita harapkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Setiap individu antara satu dengan yang lain memiliki potensi tidak sama, oleh karena itu dalam memberikan layanan pendidikan agar sesuai dengan potensinya. Secara keseluruhan kelompok tersebut memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi, untuk sebagian terbesar berada pada satu atau dua persen dari keseluruhan (Terman, 1967: 18). Menyadari keadaan tersebut, maka diperlukan adanya terobosan untuk menerapkan suatu sistem yang memberikan perhatian lebih khusus kepada para siswa yang memiliki kecerdasan luar biasa, yang dapat diwujudkan melalui konsep “accelerated learning” (Depdiknas, 2001: 2). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Depdiknas (2001: 3) model penyelenggaraan program percepatan belajar yang dititikberatkan pada pada model kelas khusus. Sejalan dengan hal tersebut menurut Semiawan (2001: 8) program percepatan belajar bagi anak-anak yang memiliki kemampuan unggul diberi kesempatan untuk mengikuti pelajaran pada kelas lebih tinggi atau mengikuti kelas khusus.<br />Berdasarkan uraian di atas, ciri-ciri program akselerasi yaitu: <br />1). Setiap siswa yang memiliki kecerdasan luar biasa dikelompokan dan diberi kesempatan secara khusus sesuai dengan potensinya. <br />2). Pengelompokan biasanya didasarkan pada kemampuan dan kecerdasan.<br />3). Adanya fasilitas belajar tambahan yang bersifat pendalaman. <br />4). Diberi kesempatan naik kelas secara meloncat atau menyelesaikan program pendidikan secara lebih cepat.<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4017144272388578593.post-89752164245455430192013-01-24T18:59:00.001+07:002013-01-24T18:59:52.533+07:00Pengertian program akselerasi<div style="text-align: justify;">
Penyelenggaraan sekolah dengan program akselerasi merupakan hal yang baru bagi bangsa Indonesia. Penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia dari dulu sampai sekarang banyak bersifat klasikal-massal yaitu penyelenggaraan pendidikan yang berorientasi pada kuantitas untuk dapat melayani sebanyak-banyaknya peserta didik. Akibat dari sistem penyelenggaraan pendidikan seperti ini adalah tidak terakomodasinya kebutuhan individual peserta didik yang mempunyai kemampuan dan kecerdasan lebih di luar kelompok siswa normal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Berkenaan dengan hal tersebut di atas perlu diberikan perhatian khusus kepada peserta didik yang mempunyai kemampuan dan kecerdasan lebih yaitu dengan melaksanakan program akselerasi, yang secara singkat diterjemahkan dengan percepatan. Menurut Semiawan (2000: 1), tentang akselerasi ini yaitu:<br />Akselerasi sebagai model pelayanan pembelajaran dan kedua akselerasi kurikulum atau akselerasi program. Pengertian pertama menunjuk pada lompat kelas, misalnya bagi anak-anak berbakat yang memiliki kemampuan unggul diberi kesempatan untuk mengikuti pelajaran pada kelas yang lebih tinggi, misalnya secara normal ia berada di kelas 2 SD tetapi karena ia memiliki bakat unggul ia diberi kesempatan mengikuti pelajaran di kelas 3 SD atau mengikuti kelas khusus. Sedang pengertian kedua menunjuk pada peringkasan program sehingga dapat dijalankan dalam waktu yang lebih singkat.<br /><br />Sejalan dengan itu Widyastono (2001: 2), bagi siswa SD yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa, diberi peluang dapat menyelesaikan studinya kurang dari 6 tahun, misalnya 5 tahun atau bahkan 4 tahun.<br />Berdasarkan uraian di atas, yang dimaksud dengan program akselerasi yaitu program percepatan dalam menempuh pendidikan bagi peserta didik yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa. Melalui program akselerasi diharapkan mereka dapat menyelesaikan program pendidikan lebih cepat waktunya satu tahun dibandingkan peserta didik pada kelas program reguler. <br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0