Pengertian Matematika
Ruseffendi (dalam Budiyono, 2007) menyatakan bahwa matematika timbul
karena fikiran-fikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses dan
penalaran. Matematika terdiri dari empat kawasan yang luas yaitu aritmatika,
aljabar, geometri, dan analisis.
Matematika merupakan salah satu pelajaran yang diberikan di sekolah. Matematika
sekolah menurut definisi resmi Depdiknas adalah matematika yang diajarkan di
pendidikan dasar dan menengah (Suharno, 2004). Matematika terdiri atas
bagian-bagian yang dipilih guna menumbuhkembangkan kemampuan-kemampuan dan
membentuk pribadi siswa serta berpadu dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Materi pelajaran matematika di sekolah mencakup obyek langsung dan
obyek tak langsung. Obyek langsung yang sifatnya abstrak, terdiri dari fakta,
konsep, ketrampilan dan prinsip matematika.
Fakta merupakan konvensi atau kesepakatan yang berisi
lambang atau notasi dalam matematika. Konsep merupakan pengertian abstrak yang
memungkinkan suatu obyek dikelompokkan sebagai contoh atau bukan dari
pengertian tersebut. Ketrampilan matematika adalah operasi dan prosedur yang
dijalankan dalam proses untuk menentukan hasil tertentu. Sedangkan prinsip
adalah pernyataan yang bernilai benar yang memuat rangkaian konsep beserta
hubungannya. Sedangkan obyek tak langsung meliputi kemampuan berpikir logis,
berpikir analitis dan sikap positif lain yang akan dipelajari secara implisit
jika siswa belajar matematika. Beberapa ciri khas pelajaran matematika antara
lain : menggunakan cara berpikir dan penalaran berdasar pada pola dan hubungan,
melakukan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi dan penemuan,
sebagai suatu cara dalam memecahkan masalah dan sebagai alat komunikasi ide
atau gagasan (Depdiknas, 2004b : 13).
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2003: 723) mendefinisikan matematika sebagai ilmu bilangan, hubungan
antar bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam menyelesaikkan
masalah bilangan. Dipihak lain Ebbut dan Straker yang dikutip oleh tim
Depdiknas (2006: 3-4) mendefinisikan bahwa:
1.
Matematika
adalah suatu kegiatan penelusuran pola hubungan
2.
Matematika
adalah suatu kreatifitas yang memerlukan imajinasi, intuisi, dan penemuan (discovery).
3.
Matematika
adalah kegeiatan pemecahan masalah (problem
solving)
4.
Matematika
adalah alat untuk berkomunikasi.
Ruang lingkup kerja matematika dijelaskan oleh Herman
Hudoyo (1989: 96-97) bahwa “Kerja matematika terdiri dari observasi, menebak
dan mengetes hipotesis, mencari analogi, dan akhirnya merumuskan
teorema-teorema yang dimulai dari asumsi-asumsi dan unsur-unsur yang tidak
didefinisikan”. Sedangkan Bahasa matematika agar dapat dipahami dengan mudah
dinyatakan dengan simbol-simbol dan istilah yang benar dan tepat yang telah
disepakati bersama.
Dari
pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah suatu kegiatan penelusuran pola hubungan dengan prosedur operasional
yang digunakan dalam menyelesaikkan masalah bilangan.