gravatar

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN GUIDED NOTE TAKING (GNT) PADA MATERI PELUANG DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS SISWA KELAS XI SMA DI SALATIGA


EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN GUIDED NOTE TAKING (GNT) PADA MATERI PELUANG DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS SISWA KELAS XI SMA DI SALATIGA
Oleh :
Theresia Widhiastuti
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) apakah siswa yang diberi pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif TPS lebih baik prestasi belajarnya dibandingkan dengan siswa yang diberi pembelajaran matematika model pembelajaran kooperatif TPS-GNT pada materi pokok Peluang.(2) Apakah siswa yang kemampuan berpikir logisnya tinggi lebih baik prestasi belajarnya daripada siswa yang kemampuan berpikir logisnya sedang maupun rendah, dan siswa yang kemampuan berpikir logisnya sedang lebih baik prestasi belajarnya daripada siswa yang kemampuan berpikir logisnya rendah pada materi pokok peluang. (3) Pada siswa yang mempunyai kemampuan berpikir logis tinggi, manakah prestasi yang lebih baik antara model pembelajaran kooperatif TPS-GNT atau model pembelajaran kooperatif TPS. (4) Pada siswa yang mempunyai kemampuan berpikir logis sedang, manakah yang lebih baik prestasi belajar model pembelajaran kooperatif TPS-GNT atau model pembelajaran kooperatif TPS. (5) Pada siswa yang mempunyai kemampuan berpikir logis rendah, manakah yang lebih baik prestasi belajar antara model pembelajaran TPS-GNT atau model pembelajaran kooperatif TPS. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 2 x 3. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMP di Kota Salatiga. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified cluster random sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 185 siswa, dengan rincian 97 siswa pada kelas eksperimen satu dan 88 siswa pada kelas eksperimen dua. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes kemampuan awal matematika, tes kemampuan berpikir logis dan tes prestasi belajar. Uji coba instrumen tes meliputi validitas isi,tingkat kesukaran, daya beda dan reliabilitas. Uji prasyarat meliputi uji normalitas populasi menggunakan metode Lilliefors dan uji homogenitas variansi populasi menggunakan metode Bartlett. Penggunaan a = 0,05 diperoleh simpulan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang homogen. Uji keseimbangan terhadap data kemampuan awal metematika menggunakan uji-t diperoleh simpulan bahwa kedua kelas eksperimen mempunyai kemampuan awal yang seimbang. Pengujian hipotesis menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh simpulan bahwa (1) Prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif TPS sama baiknya dengan prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif TPS-GNT. (2) Prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai kemampuan berpikir logis tinggi lebih baik dari pada siswa yang mempunyai kemampuan berpikir logis sedang maupun rendah, dan prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai kemampuan berpikir logis sedang lebih baik dari pada siswa yang mempunyai kemampuan berpikir logis rendah. (3) Pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi, prestasi belajar matematika siswa yang diberi model pembelajaran kooperatif TPS- GNT sama baiknya dengan prestasi belajar matematika siswa yang diberi model pembelajaran kooperatif TPS. (4) Pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis sedang, prestasi belajar matematika siswa yang diberi model pembelajaran kooperatif TPS-GNT sama baiknya dengan prestasi belajar matematika siswa yang diberi model pembelajaran kooperatif TPS. (5). Pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah, prestasi belajar matematika siswa yang diberi model pembelajaran kooperatif TPS-GNT sama baiknya dengan prestasi belajar matematika siswa yang beri model pembelajaran kooperatif TPS.

Archive

Entri Populer