ANALISIS DAMPAK MODEL PEMBELAJARAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERKALIAN
A. Latar Belakang
Permasalahan
pembelajaran matematika di SD sangat kompleks. Sejak dari kurikulum yang tidak
ideal sampai dengan kemampuan guru dalam menyampaikan materi. Kurikulum yang
digunakan saat ini sangat padat dengan materi, sehingga guru sangat dibebani
dengan target untuk menyelesaikan materi yang banyak. Jika guru saling bertemu
hanya membicarakan sejauh mana materi itu sudah diberikan, tetapi tidak sempat
mendiskusikan bagaimana suatu materi disampaikan secara kreatif sehingga siswa
merasa senang (http://matematikaitah.com,
Senin 2 Juni 2008).
Berkaitan
dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), pendidikan saat ini
khususnya pendidikan matematika hendaknya didasarkan pada tingkat kualitas dan
kemampuan para guru dalam menggunakan model pembelajaran yang ada. Hal ini
dimaksudkan untuk menghadapi permasalahan yang dihadapi siswa. Guru sebagai
pendidik juga harus mempersiapkan pembelajaran yang dapat menumbuhkan cara
berpikir siswa agar menjadi lebih kritis dan kreatif.
Matematika adalah cabang Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) yang mempunyai peranan sangat penting dalam perkembangan
IPTEK (diambil dari Soleh, 2008). Matematika harus diakui merupakan mata
pelajaran yang sukar dipahami oleh siswa-siswa pada umumnya (Sumaji, 2007). Matematika
merupakan salah satu mata pelajaran yang tidak disukai anak-anak, sehingga
menuntut seorang guru yang betul-betul kreatif dalam menciptakan situasi
pembelajaran yang menyenangkan (diambil dari Lithanta). Perkalian adalah konsep matematika
utama yang seharusnya dipelajari oleh anak-anak. Operasi perkalian mulai
diperkenalkan pada siswa SD kelas III.
Dalam pembelajaran matematika khususnya
materi perkalian, diperlu-
1
2
kan penggunaan model pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar.
Dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran matematika
khususnya materi perkalian diharapkan dapat mempermudah siswa untuk menerima
dan memahami matematika. Banyak macam model pembelajaran yang dapat digunakan
dalam menyajikan suatu materi pelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, maka
peneliti merencanakan penelitian tentang model pembelajaran yang digunakan oleh
siswa dalam menyelesaikan soal-soal perkalian. Penelitian dilaksanakan di dua
sekolah, yaitu SD Negeri 2 Polanharjo Klaten dan Madrasah Ibtidaiyah
Muhammadiyah Kranggan Klaten dengan responden 1 siswa dari masing-masing
sekolah.
B. Rumusan Masalah
- Bagaimana proses siswa dalam menyelesaikan soal-soal perkalian ?
- Apa model pembelajaran yang digunakan siswa dalam menyelesaikan soal-soal perkalian ?
- Apakah ada perbedaan model pembelajaran yang digunakan oleh siswa SD Negeri 2 Polanharjo Klaten dengan Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kranggan Klaten ?
- Apa dampak dari penggunaan model pembelajaran bagi siswa tersebut ?
C. Tujuan Penelitian
- Mendeskripsikan tentang proses siswa dalam menyesaikan soal-soal perkalian.
- Mendeskripsikan tentang model pembelajaran yang digunakan siswa dalam menyelesaikan soal-soal perkalian.
- Mendeskripsikan perbedaan model pembelajaran yang digunakan oleh siswa SD Negeri 2 Polanharjo Klaten dengan Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kranggan Klaten.
3
- Mendeskripsikan dampak penggunaan model pembelajaran bagi siswa tersebut.
D. Metode Penelitian
Pada
penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2007 : 6)
penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian. Misalnya perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan,dan lain-lain. Secara holistik, dan dengan cara deskriptif
dalam bentuk kata-kata, kalimat dan wacana, pada suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Patilima
(2005 : 1), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah. Analisis data
bersifat induktif, yaitu dari data yang telah disusun kemudian dianalisis.
Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah, sehingga metode
ini sering disebut sebagai metode naturalistik. Obyek yang alamiah adalah obyek
yang apa adanya. Misalnya, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan
lain-lain. Secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata
dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode alamiah.
Metode
pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah angket, wawancara,
dan dokumen. Angket berisi soal-soal perkalian yang harus dikerjakan oleh
siswa. Peneliti melakukan wawancara dengan siswa untuk mengetahui proses dan
model pembelajaran yang digunakan siswa untuk menyelesaikan soal-soal perkalian
tersebut. Selain itu, peneliti mempelajari dokumen nilai matematika siswa.