Efektivitas Pembelajaran Matematika Menggunakan Metode Cooperative Script Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Viii SMPN 1 Gamping
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu ilmu
yang harus dipelajari dalam setiap jenjang pendidikan. Obyek matematika bersifat abstrak sehingga
sulit dipahami oleh siswa. Hal itu menyebabkan siswa kurang menyenangi
pelajaran matematika. Pembelajaran matematika di sekolah diharapkan menjadi
sesuatu kegiatan yang menyenangkan bagi siswa. Namun kenyataannya masih banyak
kesulitan yang ditemui dalam mempelajari
matematika dan
bahkan masih sering
menjadi momok bagi siswa. Matematika dianggap sebagai pelajaran yang kurang
menarik, sukar dan membosankan sehingga pelajaran matematika menjadi kurang
disenangi yang berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa.
Pembelajaran
matematika tidak hanya bergantung pada guru melainkan siswa yang harus ikut
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran matematika. Menurut Uzer Usman, siswa
adalah subyek utama dalam belajar.[2] Oleh
karena itu siswa harus aktif dalam pembelajaran matematika. Siswa harus
mempunyai motivasi, kritis dan kreatif dalam pembelajaran matematika, sehingga
pembelajaran berlangsung secara efektif. Siswa tidak hanya duduk mendengarkan
ceramah dari guru ataupun mencatat apa yang ada di papan tulis, tetapi siswa
berusaha mencoba menemukan penyelesaiaan masalah sendiri dengan bimbingan dari
guru. Dengan demikian pembelajaran matematika berpusat pada siswa (student centered) dan hasilnya siswa
akan terbiasa untuk aktif berpartisipasi dalam pembelajaran matematika di
kelas.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika
kelas VIII SMPN 1 Gamping dan hasil observasi dalam pembelajaran matematika
pada tanggal 19 Juli 2010, guru masih sering menggunakan metode pembelajaran
konvensional yang pembelajarannya lebih didominasi oleh guru dan kurang
memberikan variasi dalam pembelajaran matematika di kelas. Dalam
proses pembelajarannya,
model pembelajaran konvensional yaitu guru menerangkan suatu konsep, lalu siswa diberi contoh soal dan latihan,
kemudian siswa menjawab soal sesuai urutan jalan penyelesaian soal yang telah
diterangkan oleh guru. Hal ini tentunya masih dirasa kurang
efektif dalam upaya peningkatan hasil
belajar siswa.
Pelaksanaan
pembelajaran tersebut menjadi salah satu faktor yang menyebabkan siswa kurang
aktif, enggan bertanya, takut atau malu untuk bertanya (mengungkapkan
pendapatnya) dan membuat siswa merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran
matematika. Siswa
juga akan menjadi malas berfikir, karena ketika mengerjakan
soal, siswa terbiasa menggunakan rumus jadi yang diberikan oleh guru. Hal ini membuat siswa lebih cenderung menghafalkan rumus-rumus ketika
ujian dan akan mempengaruhi hasil
belajar siswa. Oleh karena itu model pembelajaran tersebut dirasa kurang efektif
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Pembelajaran
matematika memerlukan suatu model pembelajaran yang mampu menciptakan suasana
pembelajaran yang menarik serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dilihat
dari nilai ujian akhir semester genap siswa di kelas VII, hasil belajar
matematika siswa di SMPN 1 Gamping masih tergolong rendah, karena masih cukup
banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum)
yaitu 6
terlihat dalam tabel berikut:
Tabel
1.1
Rekapitulasi
Hasil Ujian Akhir Semester (UAS) Genap Siswa di Kelas VII SMPN 1 Gamping Tahun Ajaran 2009/2010
Kelas
|
Jumlah Siswa
|
Total
|
|
Lulus
(Nilai UAS ≥ 6)
|
Tidak Lulus (Nilai UAS < 6)
|
||
VIII A
|
8
|
28
|
36
|
VIII B
|
13
|
21
|
34
|
VIII C
|
12
|
24
|
36
|
VIII D
|
6
|
29
|
35
|
Total
|
39
|
102
|
141
|
|
Berdasarkan
tabel 1.1 di atas, presentase siswa yang mendapatkan nilai ujian akhir
semester genap pada saat di kelas
VII yang lebih dari atau sama dengan 6 pada kelas VIII di SMPN 1 Gamping sebesar 27,659%, sedangkan presentase siswa yang mendapatkan nilai ujian
akhir
semester genap pada saat di kelas
VII yang kurang dari 6
sebesar 72,340%. Uraian di atas cukup menggambarkan bahwa penggunaan
pembelajaran konvensional mengakibatkan hasil belajar siswa SMPN
1 Gamping masih rendah.
Oleh karena itu salah satu yang dapat dilakukan adalah
dengan memilih metode pembelajaran yang dapat memberikan kesempatan
seluas-luasnya kepada siswa untuk berkembang sesuai dengan keinginan dan
kemampuan siswa serta menjadikan belajar yang tak mudah terlupakan.
Metode pembelajaran adalah cara/teknik menyajikan/mengajarkan suatu materi
pengajaran yang disusun secara logis dan teratur.[3]
Dalam memilih metode pembelajaran, guru harus memperhatikan faktor siswa sebagai subjek
belajar. Pada dasarnya siswa satu berbeda dengan siswa yang lainnya, baik dalam
hal kemampuan maupun cara belajarnya. Perbedaan itu menyebabkan adanya
kebutuhan yang berbeda dari setiap anak. Dalam pembelajaran klasikal, perbedaan
individu jarang mendapat perhatian. Semua siswa dalam satu kelas dianggap
mempunyai kebutuhan dan kemampuan yang sama sehingga diperlakukan dengan cara
yang sama pula. Perbedaan individu itu perlu mendapatkan perhatian. Salah satu
karakteristik pembelajaran yang efektif adalah jika pembelajaran dapat merespon
kebutuhan khusus siswa.[4]
Hal itu bukan berarti bahwa pembelajaran diubah menjadi pembelajaran individual
melainkan diperlukan sebuah alternatif pembelajaran yang memungkinkan
terpenuhinya kemampuan individual siswa. Dalam hal ini dibutuhkan variasi
penggunaan kelompok besar (kelas) dan kelompok kecil. Salah
satu alternatifnya adalah menerapkan metode pembelajaran cooperative
script.
Metode pembelajaran cooperative
script, dalam proses pembelajarannya
siswa diberi stimulus untuk belajar sendiri materi pelajarannya, tanpa
penjelasan terlebih dahulu dari gurunya. Hal ini dimaksudkan untuk mengajak
siswa lebih berfikir kreatif, serta dapat memunculkan ide-ide yang dituangkan
dalam menjawab soal dengan mengkontruksikan pengetahuan awal yang mereka
miliki. Siswa juga diberi
kesempatan untuk lebih aktif, saling bekerjasama (saling membantu satu sama
lain) dan menjadikan siswa lebih berani mengemukakan pendapatnya (dengan adanya
peran sebagai pembicara dan pendengar). Proses pembelajaran ini diawali dengan
kerja individu, siswa secara individu mempelajari dan mengikhtisarkan materi
pelajarannya, kemudian baru mendiskusikan hasil kerjanya secara berpasangan.
Metode pembelajaran cooperative
script ini dirasa cocok untuk diterapkan pada siswa kelas VIII SMPN 1
Gamping karena dari hasil observasi terhadap siswa saat pembelajaran matematika
berlangsung pada tanggal 19 Juli 2010, siswa masih kurang aktif dan siswa
banyak bergantung dengan guru atau kurang mandiri. Saat guru memberi penjelasan
masih banyak siswa yang tidak memperhatikan. Kesadaran siswa untuk mencatat
hal-hal yang penting pun masih kurang. Oleh karena itu dengan diterapkannya metode pembelajaran cooperative
script diharapkan siswa
dapat lebih aktif dan mandiri dalam pembelajaran.
Penelitian dengan
menggunakan metode pembelajaran Cooperative Script ini diterapkan pada
pokok bahasan faktorisasi bentuk aljabar. Pokok bahasan ini merupakan materi aljabar
yang mempelajari tentang beberapa bentuk aljabar dan cara memfaktorkannya
serta menggunakannya dalam pemecahan
masalah. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara sebelum penelitian kepada guru
matematika yang mengajar kelas VIII di SMPN 1 Gamping menyatakan bahwa beliau
belum menemukan metode pembelajaran yang tepat untuk pokok bahasan pemfaktoran
bentuk aljabar. Hal itu dikarenakan menurut pandangan beliau materi aljabar
adalah materi yang sulit untuk dipelajari sendiri oleh siswa. Selain itu guru
juga mengungkapkan bahwa beliau dalam memberikan pembelajaran selalu menggunakan
pembelajaran konvensional yang cenderung meminimalkan keterlibatan siswa dalam
proses pembelajaran. Karena hal tersebut keaktifan siswa kurang sehingga hasil
belajar siswa masih rendah pada materi pelajaran matematika.
Berdasarkan
hal tersebut di atas, maka penulis dengan
dibantu guru akan
mengadakan suatu penelitian untuk mengetahui dan menelaah
efektivitas pembelajaran matematika menggunakan metode cooperative
script dibandingkan dengan
pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar matematika pada pokok bahasan
penfaktoran bentuk aljabar dalam
bentuk penelitian eksperimen yang berjudul “Efektifitas
Pembelajaran Matematika
Menggunakan Metode Cooperative Script Terhadap
Hasil
Belajar Siswa Kelas VIII
SMPN 1 Gamping”.
B. Identifikasi
Masalah.
Berdasarkan latar belakang tersebut di
atas, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1.
Kondisi siswa masih pasif atau kurang aktif dan kurang mandiri dalam
pembelajaran matematika.
2.
Penggunaan
model pembelajaran matematika di SMPN
1 Gamping masih cenderung
menggunakan
pembelajaran konvensional yang menjadikan siswa
pasif dalam proses pembelajaran.
3.
Masih
rendahnya hasil belajar matematika siswa.
C. Batasan
Masalah
Mengingat keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki
peneliti, maka penelitian ini akan difokuskan untuk menguji efektivitas pembelajaran
matematika menggunakan metode pembelajaran Cooperative
Script dibandingkan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar
matematika siswa kelas VIII SMPN 1 Gamping pada pokok bahasan pemfaktoran
bentuk aljabar.
D. Rumusan
Masalah
Berdasaran
uraian di atas maka
rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah apakah pembelajaran matematika menggunakan
metode cooperative
script lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional terhadap hasil
belajar matematika siswa kelas VIII
SMPN 1 Gamping tahun ajaran 2010/2011 pada pokok bahasan
pemfaktoran bentuk aljabar.
E. Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menelaah efektivitas pembelajaran
matematika menggunakan metode cooperative script dibandingkan dengan pembelajaran konvensional terhadap hasil
belajar matematika siswa kelas VIII
SMPN 1 Gamping tahun ajaran 2010/2011 pada pokok bahasan
pemfaktoran bentuk aljabar.
F.
Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi dunia
pendidikan, yaitu:
1.
Bagi
Pihak Sekolah
Memberikan suatu informasi untuk perbaikan proses pembelajaran
matematika di sekolah
sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar
siswa.
2.
Bagi
Guru Bidang Studi
Sebagai bahan masukkan bahwa pembelajaran Cooperative Script dapat digunakan sebagai alternatif dalam
upaya meningkatkan dan menciptakan kegiatan belajar yang
menarik serta memberikan alternatif model pembelajaran yang dapat dilakukan
guru dalam proses pembelajaran.
3.
Bagi
Siswa
a.
Meningkatkan keaktifan, keberanian dalam mengungkapkan pendapat
dan hasil belajar siswa
dalam kegiatan belajar mengajar.
b.
Siswa dapat
saling bertukar informasi dan saling menguatkan pemahaman materi yang diajarkan satu sama lain.
4.
Bagi
Peneliti
a.
Memberikan sumbangan pemikiran
tentang model pembelajaran matematika yang lebih efektif, kreatif dan
menyenangkan.
b.
Memberikan informasi bagi peneliti
sebagai calon pendidik agar dapat menggunakan metode dan pendekatan
pembelajaran yang tepat dalam mengajar matematika.