
BAB I Skripsi
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Matematika
merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah. Pelajaran matematika bertujuan untuk memiliki sikap mengahargai kegunaan
matematika dalam kehidupan, yaitu rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan
masalah.
Setelah melakukan observasi di SMP
Muhammadiyah 3 Depok pada tanggal 18 sampai 25 Agustus 2010, dapat
diinformasikan bahwa guru masih sering
menggunakan metode pembelajaran konvensional yang pembelajarannya lebih
didominasi oleh guru dan kurang memberikan variasi dalam pembelajaran
matematika di kelas. Dalam proses pembelajarannya, model pembelajaran
konvensional yaitu guru menerangkan suatu konsep, lalu siswa diberi contoh soal
dan latihan, kemudian siswa menjawab soal sesuai urutan jalan penyelesaian soal
yang telah diterangkan oleh guru. Siswa masih kurang aktif dan banyak siswa
yang tidak memperhatikan penjelasan guru saat
pembelajaran. Siswa juga kurang berkonsentrasi saat pembelajaran sehingga siswa
kurang kritis dalam menggerjakan soal-soal latihan. Hal ini bisa dilihat ketika
guru memberikan soal latihan mereka tidak segera mengerjakan dan terkesan malas. Kesadaran siswa untuk mencatat hal-hal yang penting pun
masih kurang.
Pembelajaran
tersebut dirasa kurang efektif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
Dilihat dari nilai ulangan
akhir siswa kelas VIII, hasil
belajar matematika siswa di SMP
Muhammadiyah 3 Depok masih tergolong
rendah, karena masih cukup banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimum) yaitu 65 terlihat dalam tabel 1 sebagai berikut.
Tabel 1
Rekapitulasi Nilai
Ulangan Bab Terakhir Siswa di Kelas VIII
SMP Muhammadiyah 3 Depok Tahun Ajaran 2010/2011
Kelas
|
Jumlah
Siswa
|
Total
|
|
Lulus
(Nilai ≥ 65)
|
Tidak
Lulus
(Nilai < 65)
|
||
VIII
A
|
28,57% (10)
|
71,43% (25)
|
35
|
VIII
B
|
30,56% (11)
|
69,44% (25)
|
36
|
VIII
C
|
25,72% (9)
|
74,28% (26)
|
35
|
VIII
D
|
29,03% (9)
|
70,97% (22)
|
31
|
Total
|
28,47% (39)
|
71,53% (98)
|
137
|
Berdasarkan tabel
di atas, persentase siswa yang mendapatkan nilai ulangan akhir lebih dari atau sama dengan 65 sebesar 28,47%, sedangkan persentase siswa yang mendapatkan nilai ulangan akhir kurang dari 65 sebesar 71,532%. Uraian di atas cukup menggambarkan bahwa
penggunaan pembelajaran konvensional mengakibatkan hasil belajar siswa SMP
Muhammadiyah 3 Depok masih rendah.
Pembelajaran
matematika memerlukan suatu model pembelajaran yang mampu menciptakan suasana
pembelajaran yang menarik serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Oleh karena itu, salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan memilih metode pembelajaran yang dapat memberikan kesempatan
seluas-luasnya kepada siswa untuk belajar mandiri
dalam pembelajaran. Salah satu alternatifnya adalah menerapkan metode pembelajaran PQ4R (Preview,
Question, Read, Reflect, Recite, Review).
B. Identifikasi
Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut
di atas, dapat diidentifikasikan permasalahan yaitu untuk mengetahui ada
tidaknya perbedaan efektivitas pembelajaran metode PQ4R dengan metode
konvensional terhadap hasil belajar siswa.
C. Batasan
Masalah
Mengingat keterbatasan dan
kemampuan yang dimiliki peneliti, maka penelitian ini difokuskan untuk
menguji efektivitas pembelajaran matematika menggunakan metode pembelajaran
PQ4R dibandingkan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar matematika
siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 3 Depok pada pokok bahasan teorema
Phytagoras.
D. Rumusan
Masalah
Apakah pembelajaran matematika menggunakan
metode PQ4R
lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional terhadap hasil belajar matematika siswa
kelas VIII SMP Muhammadiyah 3 Depok pada pokok bahasan teorema Phytagoras?
E. Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan yang dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui pembelajaran matematika dengan menggunakan metode PQ4R lebih efektif atau tidak dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional.
F.
Manfaat Penelitian
Penelitian
ini dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya untuk.
1.
Pihak Sekolah
Memberikan suatu informasi untuk
perbaikan proses pembelajaran matematika sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
2.
Guru Bidang Studi
Meningkatkan kreativitas guru dalam
memilih model pembelajaran yang lebih tepat sehingga proses belajar mengajar
matematika dirasakan siswa lebih menarik dan menyenangkan.
3.
Siswa
a.
Meningkatkan keaktifan,
kreativitas dan prestasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
b.
Siswa dapat memahami
dan menyelesaikan masalah pelajaran matematika dengan mudah.
4.
Peneliti
a.
Memberikan sumbangan
pemikiran tentang model pembelajaran matematika yang lebih efektif, kreatif dan
menyenangkan.
b.
Memberikan informasi
bagi peneliti sebagai calon pendidik agar dapat menggunakan metode pembelajaran
yang tepat dalam mengajar matematika.