
Profesionalisme Guru
Profesionalisme
Guru
a) Pengertian
Istilah profesional
berasal dari profession yang berarti pekerjaan, Arifin dalam buku kapita
Selekta Pendidikan mengatakan bahwa profession mengandung arti yang sama
dengan kata occupation atau pekerjaan yang memerlukan keahlian yang
diperoleh melalui pendidikan atau latihan khusus (1995: 105)
Sudarwan Danim mengatakan bahwa tuntutan kehadiran
guru yang professional tidak pernah surut, karena dalam latar proses
kemanusiaan dan pemanusiaan, ia hadir sebagai subjek paling diandalkan yang
sering kali disebut Oemar Bakri (2003:191-192).
b) Landasan/Dalil
Guru Profesional
Dalam pendidikan, seorang
guru/pendidik dituntut untuk profesional dalam mengajar sesuai dengan bidang
yang digeluti, sebagaimana hadits Rasulullah SAW: “Jika suatu urusan diserahkan
kepada orang yang bukan profesinya (ahlinya) maka tunggulah kehancurannya.”
(H.R. Bukhari)
c) Perlunya
Guru Profesional
Dalam pendidikan, guru
adalah seorang pendidik, pembimbing, pelatih, dan pemimpin yang dapat
menciptakan iklim belajar yang menarik, memberi rasa aman, nyaman dan kondusif
dalam kelas.
Keberadaannya di
tengah-tengah siswa dapat mencairkan suasana kebekuan, kekakuan dan kejenuhan
belajar yang terasa berat diterima oleh para siswa. Kondisi seperti itu
ternyata memerlukan keterampilan dari seorang guru, dan tidak semua mampu
melakukannya. Menyadari hal itu, maka peneliti menganggap bahwa keberadaan guru
profesional sangat diperlukan.
Guru yang profesional
merupakan faktor penentu proses pendidikan yang bermutu. Untuk dapat menjadi
guru profesional, mereka harus mampu menemukan jati diri dan mengaktualkan
diri. Pemberian prioritas yang sangat rendah pada pembangunan pendidikan selama
beberapa puluh tahun terakhir telah berdampak buruk yang sangat luas bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara (Asrorun, 2006: 9).
Untuk itu, guru diharapkan tidak hanya sebatas
menjalankan profesinya, tetapi guru harus memiliki keterpanggilan untuk
melaksanakan tugasnya dengan melakukan perbaikan kualitas pelayanan terhadap
peserta didik baik dari segi intelektual maupun kompetensi lainnya yang akan
menunjang perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
d) Kriteria-Kriteria
Guru Profesional
Keberhasilan guru dapat
ditinjau dari dua segi, yaitu segi proses dan dari segi hasil. Dari segi
proses, guru dipandang berhasil apabila mampu melibatkan sebagian peserta didik
secara aktif baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran serta
adanya rasa percaya diri. Sedangkan dari segi hasil, guru dipandang berhasil
apabila pembelajaran yang diberikannya mampu mengubah perilaku pada sebagian
besar peserta didik kearah yang lebih baik.
Oleh karena itu, guru
yang profesional harus memiliki kriteria-kriteria tertentu yang positif. Oemar
Hamalik dalam bukunya “Proses Belajar Mengajar”, guru professional harus
memiliki persyaratan, yaitu sebagai berikut:
1) Memiliki
bakat sebagai guru.
2) Memiliki
keahlian sebagai guru.
3) Memiliki
keahlian yang baik dan terintegrasi.
4) Memiliki
mental yang sehat.
5) Berbadan
sehat.
6) Memiliki
pengalaman dan pengetahuan yang luas.
7) Guru
adalah manusia berjiwa pancasila.
8) Guru
adalah seorang warga yang baik.
e) Kemampuan
Yang Harus Dimiliki Guru Profesional
Sebagaimana lazim
dipahami bahwa dikalangan pendidikan, guru dipandang sebagai sosok yang utuh apabila
memiliki kompetensi profesional. Dalam buku yang ditulis oleh Mansur Muslich,
kompetensi profesional guru terdiri atas beberapa kemampuan, yaitu sebagai
berikut:
1) Mengenal
secara mendalam peserta didik yang hendak dilayani
2) Menguasai
bidang ilmu sumber bahan ajaran, baik dari segi,
a) Substansi
dan metodologi bidang ilmu (disciplinary content knowledge), maupun
b) Pengemasan
bidang ilmu menjadi bahan ajar dalam kurikulum (pedagogical content knowledge).
3) Menyelenggarakan
pembelejran yang mendidik, mencakup
a) Perancangan
program pembelajaran berdasarkan serangkaian keputusan situasional,
b) Implementasi
program pembelajaran termasuk penyesuaian sambil jalan (midcourse) berdasarkan on
going transactionaldecision berhubungan dengan adjustments dan
reaksi unik (idiosyncratic response) dari peserta didik terhadap tindakan guru,
c) Mengakses
proses dan hasil pembelajaran
d) Menggunakan
hasil asesmen terhadap proses dan hasil pembelajaran dalam rangka perbaikan
pengelolaan pembelajaran secara berkelanjutan.
4) Mengembangkan
kemampuan profesional secara berkelanjutan.
Disamping itu ada satu
hal lagi yang perlu mendapatkan perhatian khusus bagi guru yang profesional,
yaitu kondisi yang nyaman, lingkungan belajar yang baik secara fisik maupun
psikis.
Demikian juga
E. Mulyasa mengatakan tugas guru yang paling utama adalah bagaimana
mengkondisikan lingkungan belajar yang menyenangkan, agar dapat membangkitkan
rasa ingin tahu semua peserta didik sehingga timbul minat dan nafsunya untuk
belajar (2002:187).
f) Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Profesionalisme Guru
Menurut Alimuddin, ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi profasionalisme guru dalam mengajar,
yaitu sebagai berikut:
1) Status
Akademik
Pekerjaan guru adalah
pekerjaan yang bersifat profesi, secara sederhana pekerjaan yang bersifat
profesi adalah pekerjaan yang hanya dilakukan oleh mereka yang secara khusus
disiapkan untuk itu dan bukan untuk pekerjaan lainnya.
2) Pengalaman
Belajar
Dalam menghadapi peserta
didik, tidak mudah untuk mengorganisir mereka, dan hal tersebut banyak menjadi
keluhan, serta banyak pula dijumpai guru yang mengeluh karena sulit untuk
menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan dan
menggairahkan. Hal tersebut dikarenakan guru kurang mampu untuk menguasai dan
menyesuaikan diri terhadao proses belajar mengajar yang berlangsung.
3) Mencintai
Profesi Sebagai Guru
Rasa cinta akan
mendorong individu untuk melakukan sesuatu sebagai usaha dan pengorbanan.
Seseorang yang melakukan sesuatu dengan tanpa adanya rasa cinta, biasanya orang
tersebut akan melakukannya dalam keadaan terpaksa. Dalam melakukan sesuatu akan
lebih berhasil apabila disertai dengan adanya rasa mencintai terhadap apa yang
dilakukannya itu.
4) Berkepribadian
Secara bahasa kepribadian adalah keseluruhan
sifat-sifat yang merupakan watak seseorang. Dalam proses belajar mengajar,
kepribadian seorang guru ikut serta menentukan watak siswanya.