gravatar

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

Data yang terkumpul, pertama-tama harus diseleksi (diverifikasi) atas dasar kelayakannya. Data yang rendah kualitasnya harus digugurkan. Kalau sekiranya ada data yang kurang lengkap harus dilengkapi, kalau perlu kembali ke lapangan untuk memperoleh data yang lebih baik. Selanjutnya data yang yang telah lulus seleksi lalu diatur dalam tabel, matriks, dan lain-lain agar memudahkan pengolahan selanjutnya.
Menganalisis data merupakan suatu langkah yang sangat kritis dalam penelitian. Peneliti harus memastikan pola analisis mana yang akan digunakannya, apakah analisis statistik ataukah analisis non-statistik, tergantung kepada data yang telah dikumpulkan dan pertimbangan-pertimbangan yang lain. Untuk penelitian kuantitatif, analisis statistik adalah pilihan yang tidak bisa dihindari.
Untuk analisis statistik, model analisis yang digunakan harus sesuai dengan rancangan penelitiannya. Dan ini tentu harus sesuai dengan hipotesisnya. Jenis-jenis data juga menentukan model analisis mana yang tepat untuk digunakan. Dalam analisis statistik, juga harus diperhatikan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sekaitan dengan digunakan-nya uji statistik tertentu. Misalnya, dalam menggunakan analisis variansi (anava), peneliti harus menunjukkan telah dipenuhinya persyaratan analisis variansi, misalnya populasi-populasi berdistribusi normal dan populasi-populasi mempunyai variansi yang sama (mempunyai variansi yang homogen).
Dalam pengolahan dan analisis data, sekiranya menggunakan uji statistik, peneliti dapat menghitung dan menganalisisnya secara manual (misalnya dengan menggunakan kalkulator) atau mempercayakan perhitungannya kepada paket-paket program statistik tertentu, kemudian menganalisis luaran (output) yang ditampilkan oleh komputer. Dewasa ini banyak paket program statistik yang dapat dipakai, misalnya SPSS, SAS, dan MINITAB. Namun demikian, perlu diingat bahwa walaupun peneliti mempercayakan perhitungannya kepada paket program komputer, peneliti tetap harus mengerti cara-cara menghitungnya secara manual.
Dalam uji statistik dapat diperoleh satu dari dua hal berikut ini.
(1)   Hubungan antara variabel-variabel penelitian atau perbedaan-perbedaan antara sampel-sampel yang diteliti sangat signifikan (1%) atau signifikan (5%) atau signifikan pada taraf signifikansi tertentu.
(2)   Hubungan antara variabel-variabel penelitian atau perbedaan-perbedaan antara sampel-sampel yang diteliti tidak signifikan.
Dalam kemungkinan pertama, berarti hipotesis alternatifnya tidak ditolak (diterima), yang ini berarti dugaan tentang adanya saling hubungan atau dugaan tentang adanya perbedaan diterima sebagai hal yang benar. Sebaliknya, jika yang terjadi adalah kemungkinan kedua, maka hiptesis alternatifnya ditolak.
Dengan telah diambilnya keputusan mengenai penerimaan hipotesis itu, berarti analisis statistik telah selesai, tetapi pekerjaan penelitian belum selesai, karena hasil keputusan tersebut masih harus diberi interpretasi.

INTERPRETASI HASIL ANALISIS

Hasil analisis harus diberi arti oleh peneliti. Biasanya dengan dibandingkannya dengan hipotesis penelitian, didiskusikan atau dibahas (yang ini sering disebut pembahasan), dan akhirnya diberi kesimpulan. Kata pembahasan diterjemahkan dari kata “disccusion” pada literatur asing. Pada pembahasan, peneliti membandingkan temuan penelitiannya dengan temuan penelitian terdahulu, mencari perbedaan dan atau persamaannya, dan menempatkan temuan penelitiannya pada porsi yang tepat. Temuan-temuan penelitian bersama pembahas-annya itulah yang merupakan kesimpulan penelitian.
Kesimpulan penelitian memuat rumusan yang menjawab permasalahan yang telah dikemukakan, yang oleh karenanya kesimpulan tidak perlu terlalu panjang. Kesimpulan sebaiknya hanya terdiri dari satu atau dua paragraf saja. Atau, seperti yang banyak dilakukan, butir-butir yang menjadi kesimpulan suatu tulisan disampaikan dengan sistem penomoran. Sebaiknya dihindari kesimpulan yang sudah merupakan pengetahuan umum (sudah diketahui oleh khalayak).
Kesimpulan penelitian ini seyogyanya dikembalikan kepada permasalahannya semula (yang permasalahan semula tersebut bukan semata-mata permasalahan statistik) dan diberi narasi dalam bahasa sehari-hari (bukan bahasa statistik) sehingga orang yang tidak mengerti terminologi statistikpun dapat memahami kesimpulan penelitian yang dibacanya. Misalnya, daripada peneliti memberikan kesimpulan “ada korelasi positif antara IQ dengan prestasi belajar” akan lebih baik jika peneliti memberikan kesimpulan bahwa “semakin tinggi IQ seseorang akan semakin tinggi pula prestasi belajarnya”. Daripada peneliti memberikan kesimpulan “ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar” akan lebih baik jika peneliti memberi kesimpulan “mahasiswa yang motivasinya tinggi lebih baik prestasi belajarnya daripada mahasiswa yang motivasinya rendah”.
Jika hipotesis penelitian ditolak, maka peneliti harus dapat menjelaskan kira-kira mengapa hal itu dapat terjadi. Peneliti wajib mengeksplorasi segala sumber yang mungkin yang dapat menjadi sebab tidak diterimanya hipotesis penelitian yang telah dikemukakan. Beberapa sumber tidak diterimanya hipotesis penelitian yang diajukan dapat dicari antara lain dari: (a) landasan teori, (b) sampel, (c) alat pengambil data, (d) cara pengambilan data, (e) rancangan penelitian, (f) perhitungan-perhitungan, dan (g) variabel luaran.

Landasan Teori

Dalam suatu penelitian, terlebih untuk penelitian sosial, termasuk penelitian kependidikan, mungkin landasan teori yang digunakan telah kadaluwarsa, kurang valid,  atau kurang tepat. Hal yang demikian dapat terjadi kalau peneliti salah pilih tentang sumber bacaan yang ditelaahnya atau terlalu sedikit membaca, sehingga ia tidak tidak mendapatkan informasi mengenai perkembangan muthakir dalam bidangnya atau tidak mempunyai landasan teoretis yang cukup kuat untuk merumuskan hipotesisnya.

Sampel

Tidak diterimanya hipotesis penelitian mungkin terjadi karena sampel yang digunakan tidak representatif, baik karena sampel itu terlalu kecil ataupun karena sampel tersebut tidak diambil secara random.

Alat pengambil data

Tidak diterimanya hipotesis penelitian mungkin juga bersumber pada alat pengambil datanya. Jika alat pengambil datanya tidak valid dan atau tidak reliabel, maka hal yang benar dapat kelihatan salah dan hal yang salah dapat kelihatan benar.

Cara mengambil data

Walaupun alat pengambil datanya sudah valid dan reliabel dan memenuhi persyaratan yang lain, tetapi kalau cara pengambilannya salah, maka akan mendapatkan data yang tidak valid. Data yang tidak valid ini dapat menggugurkan hipotesis, yang sebenarnya berlaku, andaikata data yang diperolehnya bermutu baik.

Rancangan penelitian

Tidak diterimanya hipotesis penelitian mungkin pula disebabkan karena rancangan penelitian yang digunakan tidak tepat. Rancangan penelitian adalah semacam strategi untuk menguji hipotesis. Jika yang digunakan bukan rancangan yang seharusnya, kemungkinan besar hipotesisnya menjadi tidak diterima kebenarannya, walaupun sebenarnya benar.

Perhitungan-perhitungan

Perhitungan-perhitungan yang salah akan memberikan kesimpulan yang salah. Kesalahan perhitungan ini dapat menjadi sumber tidak diterimanya hipotesis. Oleh karena itu, peneliti setiap kali harus memastikan bahwa perhitungan-perhitungan yang dilakukannya adalah benar.
Jika sekiranya peneliti menggunakan paket program statistik, yang tidak diragukan lagi perhitungannya, peneliti masih harus melihat apakah data yang dimasukkan ke dalam komputer sudah benar. Seringkali karena kepenatan atau karena sebab lain, data yang dimasukkannya salah. Kesalahan pemasukan data tentu saja dapat menyebabkan tidak diterimanya hipotesis penelitian.

Variabel luaran

Pengaruh variabel-variabel luaran (extraneous variables) terhadap data yang diperoleh mungkin demikian besar, sehingga data tersebut bukanlah data yang dimaksudkan. Kalau ini terjadi, maka akan dapat mengakibatkan tidak diterimanya hipotesis penelitian.
Dalam hal ini harus diingat oleh peneliti bahwa jika suatu hipotesis tidak diterima kebenarannya, itu bukan berarti bahwa penelitiannya gagal sama sekali. Yang penting adalah bahwa peneliti harus memberikan keterangan dan alasan mengapa hipotesis itu tidak benar adanya.

Implikasi dan Saran
Kadang-kadang dalam suatu laporan penelitian (termasuk skripsi, tesis, dan disertasi) dituntut adanya Implikasi dan Saran berdasarkan kesimpulan penelitian. Implikasi menyiratkan konsekuensi logis (atau dampak) yang dapat ditarik berdasarkan kesimpulan penelitian.
Implikasi dapat bersifat teoritis (sebagai pengaya khasanah ilmu) dan dapat bersifat praktis (yaitu konsekuensi dalam kegiatan konkret di lapangan). Sedangkan pada Saran disampaikan harapan peneliti mengenai tindakan apa yang dapat dilakukan sekaitan dengan kesimpulan yang dikemukakan. Oleh karena itu, Saran sebaiknya berisi rumusan tindakan konkret. Seperti pada Kesimpulan, Saran hendaknya tidak menyarankan sesuatu yang sudah dikerjakan orang atau menyarankan sesuatu yang secara umum selalu dinasehatkan oleh banyak orang. Kecuali itu, pada Saran, perlu dijelaskan kepada siapa (atau lembaga apa) saran itu disampaikan.

DAFTAR PUSTAKA

Gray, L. R. 1981. Educational Research: Competencies for Analysis and Application. Columbus: Charles E. Merrill Publishing Company.

Isaac, S. dan Michael, W. B. 1991. Handbook in Research and Evaluation. San Diego: Edits Publisher.

Keeves, J. P. dan Lamkomski, G. 1999. Issues in Educational Research. Amsterdam: Fergamon.

Kerlinger, F. N. 1990. Asas-asas Penelitian Behavioral. Terjemahan L. R. Simatupang dan H. J. Koesoemanto. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Krathwohl, D. R. 1998. Methods of Educational and Social Science Research. New York: Addison-Wesley Educational Publisher, Inc.

Messick, S. 1989. “Validity”. Educational Measurement: Third Edition. Edited by R.L. Linn. New York: Macmillan Publishing Company.

Noeng Muhadjir. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi III. Yogyakarta: Rake Sarakin.

Sumadi Suryabrata. 1983. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Tuckman, B. W. 1978. Conducting  Educational  Research. New York: Harcourt Brace Jovanovich, Inc.

UT. 1985a. Materi Dasar Pendidikan Program Mengajar Akta V, Buku IA, Filsafat  Ilmu. Jakarta: Universitas Terbuka.

UT. 1995b. Materi Dasar Pendidikan Program Mengajar Akta V, Buku IB: Metodologi  Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wiersma, W. 1996. Research Methods in Education: An Introduction. Boston: Allyn and Bacon, Inc.


Archive

Entri Populer