
Latar Belakang
Masalah merupakan kesenjangan antara harapan dan
kenyataan. Dapat dikatakan juga kesenjangan antara tujuan yang ingin dicapai
dengan keterbatasan alat dan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan
tersebut. Masalah juga dapat dikatakan sebagai kesenjangan antara teori dan
praktik. Masalah penelitian dilatarbelakangi oleh situasi yang memerlukan
pemecahan masalahan sehingga perlu dilakukan penelitian. Masalah yang masih
umum dapat berkembang menjadi masalah kuantitatif apabila memenuhi beberapa kriteria
sebagai berikut.
1.
Masalah penelitian hendaknya dalam bentuk
pertanyaan. Dengan penyajian ini, jawaban akan lebih jelas dan langsung pada
sasaran.
2.
Suatu masalah penelitian memerlukan pengujian secara
empiric. Pengujian empiric berarti bahwa pemecahannya dilandasi oleh
bukti-bukti empiric dengan cara mengumpulkan data yang relevan.
3. Rumusan masalah dapat
dikelompokkan dalam bentuk rumusan masalah deskriptif, komparatif, dan
asosiatif. Rumusan masalah deskriptif adalah masalah yang berkenaan dengan
pertanyaan terhadap vareabel mandiri, baik pada satu vareabel atau lebeih.Pada
kasus ini peneliti tidak membuat perbandingan vareabel itu pada sampel yang
lain, mencari hubungan vareabel itu dangan vareabel lain. Rumusan masalah
komparatif adalah rumusan masalah yang membandingkan keberadaan satu vareabel
atau lebih pada dua atau sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.
Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah yang menanyakan hubungan dua
vareabel atau lebih. Hubungan tersebut bisa hubungan simetris yaknihubungan dua
vareabel atau lebih yang munculnya bersamaan, jadi bukan kausal maupun
interaktif. Rumusan masalah kausal adalah rumusan yang bersifat sebab akibat.
Jadi ada vareabel bebas (yang mempengaruhi) dan tak bebas (yang dipengaruhi). Hubungan
interaktif adalah hubungan yang saling mempengaruhi.
Latar belakang masalah
merupakan masalah mendasar yang menunjukkan bahwa tema/ topic/ judul penelitian
tersebut penting dan menarik untuk dilaksanakan.Pada bagian ini berisi tentang
peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi pada suatu bidang kajian penelitian.
Tetapi dalam peristiwa tersebut sekarang ini tampak andanya
penyimpangan-penyimpangan standar yang ada baik standar yang bersifat keilmuan
maupun aturan-aturan.Oleh karena itu dalam latar belakang masalah ini, peneliti
harus melakukan analisis masalah, sehingga permasalahan menjadi jelas. Melalui
analisis masalah peneliti harus dapat menunjukkan adanya penyimpangan yang
ditunjukkan dengan data dan menuliskan mengapa hal ini perlu diteliti.Latar
belakang masalah tidak muncul begitu saja atas dasar inspirasi. Untuk
mendapatkannya peneliti dapat mencari dari berbagai sumber rujukan antara lain
Hasil kajian pustaka.
Pustaka yang berupa buku, dokumen ilmiah, jurnal, terbitan berkala, laporan
hasil penelitian, abstrak tesis dan disertasi, internet, dan yang lain
merupakan sumber-sumber yang sangat penting dalam memperoleh masalah peneltian.
Biasanya siapa yang lebih banyak menguasai bahan pustaka, akan lebih mudah
mendapatkan masalah penelitian.
1.
Hasil diskusi dengan sejawat atau kolegial yang
seprofesi. Dari diskusi yang bersifat firmal maupun informal, akan membantu
peneliti menemukan masalah penelitian. Dengan diskusi akan membantu mempermudah
menemukan dan merumuskan masalah penelitian. Diskusi bisa dalam bentuk seminar,
symposium, diskusi panel, konferensi, lokakarya dan lainnya.
2.
Masalah penlitian juga dapat diperoleh dari
lapangan, misalnya sekolah, universitas, organisasi, masyarakat, maupun lembaga
lain dimana peneliti berada dan bergaul dengan sesame dalam kehidupan
sehari-hari.
3.
Pengalaman pribadi juga sering merupakan sumber
munculnya masalah penelitian.
4.
Surat kabar, majalah, media elektronik dapat
membantu memunculkan ide-ide penelitian.
5. Masalah penelitian juga
sering muncul dari dampak negatif kemajuan teknologi.
Struktur pembahasan dalam
latar belakang masalah dapat disajikan sebagai berikut.
1.
Mengungkap tinjauan makro atau dasar pemikiran tentang
tema/ topic/ judul dimana area berada.
2.
Mengungkap alasan rasional dan empiric tentang
pentingnya tema/topic/ judul penelitian.
3.
Mengungkap adanya kesenjangan antara harapan das
sollen dan kenyataan das sein untuk mengemukakan vareabel. Dengan kata lain
mengungkap fakta-fakta empiris di lapangan yang menunjukkan adanya suatu
masalah yang harus dipecahkan. Sumber informasi dapat diambil dari data
statistic, hasil penelitian sebelumnya, pengamatan, ataupun pengalaman
penelitian.
4. Mengemukakan factor-faktor
yang menyebabkan munculnya masalah dengan menggunakan pendekatan masalah logis
berdasarkan fakta atau dengan menggunakan pendekatan teoritis berdasarkan teori
dan hasil penlitian yang relevan.