
Deskripsi Teoritik
Teori adalah suatu construct yang menjelaskan hubungan antar vareabel.
Kristalisasi teori dapat berupa definisi atau proposisi yang menyajikan
pandangan tentang hubungan antar vareabel yang disusun secara sistematis,
dengan tujuan untuk memberikan eksplanasi dan prediksi mengenai suatu fenomena.
Teori dalam penelitian kuantitatif memiliki kedudukan dan peran yang sangat
penting, karena teori akan memberikan landasan bagi peneliti dalam menyusun
perencanaan penelitian. Jadi teori yang dideskripsikan memenuhi criteria
beikut.
1. Memberikan kerangka
pemikiran pelaksanaan penelitian
2. Membantu peneliti dalam
mengkonstruksi hipotesis penelitian.
3. Dapat digunakan sebagai
dasar atau landasan dalam menjelaskan dan memaknai data atau fakta yang telah
terkumpul.
4. Teori mendudukkan
permasalahan penelitian secara nalar dan runtut.
5. Membantu mengkonstruksi
ide=ide yang diperoleh dari hasil penelitian, sehingga konsep dan wawasannya
menjadi mendalam dan bermakna.
6. Memberikan acuan dan
menunjukkan jalan berdasarkan pengalaman yang telah dilakukan para ahli melalui
teori yang telah digeneralisasi secara baik.
7. Kaitan dengan penyusunan
instrument penelitian, terutama yang menggunakan validitas konstruk (construct validity) dan validitas isi (content validity), teori memberikan
dasar-dasar konseptual dalam menyusun definisi operasional. Dari definisi
operasional akan melahirkan indicator-indikator, sampai akhirnya menghasilkan
butir-butir pertanyaan atau pernyataan yang dipakai sebagai alat pengumpul
data.
Prosedur penyusunan landasan
penelitian perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Melakukan kajian pustaka (literature review) yang relevan, meliputi
buku-buku referensi, jurnal, terbitan ilmiah berkala, abstrak tesis dan
disertasi, makalah prosiding atau kegiatan ilmiah lainya. Tujuan utamanya
melakukan kajian ini adalah
a. Menunjukkan seberapa jauh
kesiapan peneliti menyajika permasalahan penelitian yang diajukan.
b. Mengetahui apakah
permasalahan penelitian yang diajukan merupakan permasalahan yang orisinil atau
duplikasi, replikasi penelitian orang lain.
c. Memberikan dasar bagi
peneliti pada penguasaan konsep-konsep teoritik yang akan dijadikan kerangka
pemikiran, sehingga peneliti akan memahami apa yang seharusnya dilakukan, bukan
melakukan penelitian tanpa konsep yang jelas.
d. Mengetahu dan mengecek apa
saja yang pernah dilakukan orang lain atau ahli lain, sehingga peneliti tidak
dikatakan melakukan replikasi.
e. Menghasilkan wawasan yang
luas mengenai pengetahuan dalam bidangnya, peneliti akan memiliki landasan yang
kuat dalam mengajukan hipotesis penelitian, sehingga hipotesis mempunyai
landasan teori yang kuat.
f.
Memberikan justifikasi kerangka pemikiran yang
diajukan, sehingga peneliti membuat paradigm penelitian memiliki landasan
pemikiran yang kuat. Memperoleh pengalaman berharga dari peneliti sebelumnya
dan akan terhindar serta tidaik mengulang kesalahan atau kekurangan penelitian
sebelumnya.
2. Melakukan sintesa atau
penyatuan makna antara teori yang satu dengan teori yang lain untuk menjelaskan
secara spesifik tentang vareabel penelitian biasanya disebut dengan definsi
operasioanl vareabel.
3. Berdasarkan kajian pustaka,
kemudian peneliti menyusun kerangka teori dalam susunan kerangka pemikiran yang
logis, rasional, dan runtut (sistematis).
4. Berdasarkan hasil kajian
pustaka, kemudian peneliti merumuskan hipotesis penelitian. Hipotesis tidak
semata-mata muncul berdasarkan intuisi peneliti tetapi berdasarkan landasan
teori.
Berdasar prosedur tersebut,
struktur pembahasan dalam deskripsi teoritik meliputi: (1) Mengidentifikasi dan
mengkaji terori-teori dan hasil penelitian yang relevan dengan vareabel
penelitian yang akan dinalaisis; (2) Melengkapi kajian teori dengan berbagai
pendapat orang lain yang telah dipublikasikan; (3) Menyatakan sistesis (definsi
konseptual) tentang vareabel penelitian pada setiap akhir pembahasan suatu
kajian teori.