ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA PADA OPERASI BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI BAKALAN 03
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting yang mempengaruhi sikap
dan tindakan manusia dalam kehidupan, sehingga tidak heran jika kualitas suatu
bangsa identik dengan kualitas pendidikannya. Saat ini masih banyak masalah
yang terjadi didunia pendidikan Indonesia. Salah satunya masih rendahnya mutu
pendidikan Indonesia. Rendahnya mutu pendidikan indonesia dapat terlihat dari
berbagai indikator diantaranya nilai matematika yang sangat memprihatinkan. Hal
ini terjadi hampir diseluruh jenjang pendidikan, salah satunya sekolah dasar.
Matematka disekolah dasar tergolong pelajaran yang sulit bagi siswa, karena
karakteristik matematika adalah objeknya abstrak. Sehingga tidak mustahil jika
siswa mengalami kesulitan belajar matematika. Penelusuran kesulitan belajar
merupakan proses memahami jenis dan karakteristik kesulitan belajar dengan
menghimpun dan mempergunakan data atau informasi selengkapnya sehingga
memungkinkan mengambil kesimpulan serta mencari alternatif pemecahan kesulitan
belajar tersebut.
Bilangan bulat adalah salah satu materi matematika sekolah dasar
merupakan bekal belajar lebih lanjut. Namun kenyataan masih banyak dijumpai
siswa yang mengalami kesulitan belajar matematika pada materi bilangan bulat. Siswa
seusia sekolah dasar dalam memahami matematika masih sangat memerlukan alat
peraga yang dapat mengantarkan pemahaman anak pada konsep yang dituju. Alat
peraga sebagai jembatan bagi anak untuk dapat memahami matematika yang bersifat
abstrak.
Berdasarkan
uraian diatas, maka dalam penelitian akan dikaji pertanyaan penelitian sebagai
berikut:
1.
Faktor-faktor apa yang menyebabkan siswa mengalami
kesulitan belajar belajar matematika pada subpokok bahasan operasi bilangan
bulat?
2.
Jenis-jenis kesulitan belajar matematika apa yang
dialami siswa pada subpokok bahasan operasi bilangan bulat?
3.
Bagaimana cara mengatasi kesulitan belajar matematika siswa
pada subpokok bahasan bilangan bulat?
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Matematika
“Matematika adalah
ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antar bilangan dan antar masalah
mengenai bilangan” (KBBI, 1997: 637). Menurut Soedjadi (2000: 2) “Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan
eksak dan terorganisir secara sistematik”. Materi yang diajarkan disesuaikan
dengan perkembangan intelektual siswa, sehingga semakin tinggi jenjang
sekolahnya semakin komplek materi yang dipelajari. Dan menurut Soedjadi (2000: 5) pula,
karakteristik matematika yakni: (1) objek matematika adalah abstrak, (2)
simbol-simbol kosong dari arti, (3) kesepakatan dan pemikiran deduktif
aksiomatik, (4) taat asas atau tidak kontradiksi, (5) kesestaan sebagai
pembatas pembahasan.
B. Kesulitan Belajar Matematika
Kesulitan belajar merupakan kondisi dalam proses belajar yang ditandai
dengan adanya kendala yang muncul untuk mencapai hasil belajar. Kesulitan
belajar dilakukan oleh siswa yang belum memahami cara-cara belajar yang baik. Kesulitan
belajar ini diawali dari: belajar tanpa mengetahui apa tujuan yang akan dicapai
menyebabkan tidak diketahuinya materi apa yang harus dipelajari, cara yang
harus dipergunakan, alat-alat yang perlu disediakan dan bagaimana cara
mengetahui hasil pencapaian hasil belajar; belajar tanpa menyadari pengalaman
belajar yang sudah dimiliki; menganggap belajar sama dengan menghafal; belajar
tanpa konsentrasi pikiran.
Kesulitan belajar dalam mata pelajaran matematika memiliki karakteristik
tersendiri. Menurut Lerner (1981: 357), bahwa beberapa karakteristik siswa kesulitan
belajar matematika adalah: (1) adanya gangguan dalam keruangan, (2)
abnormalitas persepsi visual, (3) asosiasi visual motor, (4) perseverasi, (5)
kesulitan mengenal dan memahami symbol, (6) gangguan penghayatan tubuh, (7)
kesulitan dalam bahasa dan membaca, (8) performance IQ jauh lebih rendah
daripada skor verbal.
Kesulitan belajar siswa dalam matematika dapat diduga dari kesalahan
siswa dalam mengerjakan soal matematika. Menurut Davis dan McKillip dalam
Suryanto, kesalahan dalam memecahkan masalah atau soal matematika ada yang
disebabkan oleh kecerobohan, ada yang disebakan oleh masalah belajar. Kesalahan
karena belajar terdiri dua macam yaitu kesalahan konseptual dan kesalahan dalam
hal komputasi. Sedangkan menurut Lerner dalam Sugiarto (2003), beberapa kesalahan
umum yang dilakukan oleh siswa yang berkesulitan belajar matematika adalah
kekurangan pemahaman tentang: symbol, nilai tempat, perhitungan, penggunaan
proses yang keliru dan tulisan yang tidak terbaca.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kesulitan yang menjadi
sebab kesalahan siswa dalam mengerjakan soal matematika adalah kesulitan
dalam memahami simbol, kesulitan
pemahaman konsep, kesulitan menggunakan proses yang keliru, kesulitan penggunaan
bahasa, kesulitan penguasaan fakta dan konsep prasyarat, kesulitan menerapkan
aturan yang relevan, kurang teliti, kesulitan perhitungan, dan kesulitan
mengkaitkan konsep dan fakta.
BAB III
METODOLOGI
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Masalah-masalah yang
diamati dalam penelitian ini adalah kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal
matematika pada subpokok bahasan operasi bilangan bulat yang menyebabkan
kesalahan jawaban siswa.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Bakalan 03 semester 1 tahun ajaran
2008/2009 pada tanggal 25 November 2008.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Bakalan 03 tahun
ajaran 2008/2009. Dalam penelitian ini diambil tiga siswa sebagai subyek
penelitian, dengan 1 siswa dari kelompok atas, 1 siswa dari kelompok tengah, 1
siswa dari kelompok bawah.
D. Pengumpulan Data
1.
Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai siswa kelompok atas,
tengah dan bawah.
2.
Tes
Tes digunakan untuk memperoleh data sebagai bahan analisis, berupa soal
uraian.
E. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data digunakan instrumen berbentuk soal uraian yang
disusun dan dikembangkan oleh peneliti.
F. Teknik Analisis Data
Proses kegiatan
analisis data kualitatif dalam penelitian ini dilakukan tahap-tahap:
1.
Mereduksi data yaitu proses menyeleksi, memfokuskan,
menyederhanakan dan mentransformasikan data mentah.
2.
Penyajian data yaitu penulisan kembali sekumpulan data
yang terorganisasi dan terkategori, sehingga memungkinkan menarik kesimpulan.
3.
Penarikan kesimpulan yaitu kegiatan merangkum data
berdasarkan semua hal yang terdapat pada reduksi dan penyajian data.