Abraham de Moivre
BROOK
Taylor dilahirkan di Edmonton, Midlesex, Inggris pada 18 Agustus 1685.
Dibandingkan matematikawan sezamannya, matematikawan yang satu ini, sejak kecil
hidup dalam keluarga yang sangat berkecukupan secara material. Ayahnya,
Natheniel Taylor merupakan salah seorang anggota DPR mewakili daerah pemilihan
Bedforshire. Sebagai anggota Dewan di sana Nathaniel merupakan orang yang
terpandang dan tentu saja terhormat. Ibunya, Olivia Tempest, putri Sir John
Tempets. Orang ini juga sangat terpandang di saat itu.
Brook
tumbuh dan berkembang dalam pendidikan keluarga yang sangat disiplin dari
ayahnya. Namun John Taylor adalah seorang yang sungguh ‘beradap’, ia memiliki
selera yang tinggi dalam seni musik dan seni lukis. Minat ini diturunkan kepada
Brook. Selera musik yang diperoleh dari sang ayah, kelak memungkinkan sejumlah
konsep matematikan yang diterapkan pada bidang musik dan lukis.
Sebagai
anak keluarga kaya, ia berkesempatan mendapatkan guru les privat lebih dini
sebelum masuk Kolese St. Yohanes di cambridge pada tahun 1703. Di Kolese ini
Brook belajar matekatika. Ia lulus dengan sangat memuaskan pada tahun 1709.
Saat itu sesungguhnya ia telah menyelesaikan tulisannya tentang matematika,
tetapi baru diterbitkan setelah 5 tahun kemudian, yaitu Philosophical Transactions
of the Royal Society. Tulisan ini memberi penyelesaian tentang pusat osilasi
dalam sebuah benda. Penyelesaian masalah-masalah mekanika didekati dengan
kalkulus diferensial model Newton. Karya ini menghasilkan ‘perselisihan’ dengan
Johann Bernoulli.
Pada
tahun 1712, Brook terpilih menjadi anggota Royal Society. Pengangkatannya lebih
didasarkan pada sejumlah surat yang dikirim kepada Machin dan Keill ketimbang
karya tulisnya yang telah dipublikasikan. Surat-surat itu berisi penyelesaian
masalah Hukum ke-2 Keppler tentang orbit planet-planet tata surya kita. Sebagai
anggota Royal Society, Brook juga ditunjuk sebagai anggota komite penengah
‘perselisihan’ antara Newton dan Leibniz.
Dalam kurun waktu 1712-1724,
Brook Taylor menerbitkan 13 karya tulis dalam berbagai bidang, di antarnya
adalah percobaan kapilaritas, magnet, dan thermometer. Dalam kalkulus. Kita
mengenal Ekspansi Taylor yang dengan mudah ditemukan dalam buku-buku kalkulus
dewasa ini, seperti disajikan berikut ini.
Beberapa surat yang dikirimkan ke Machin dikomentari sebagai tulisan anak ingusan karena menggunakan frasa seperti: “Sir Isaac Newton’s series” to solve Kepler’s problem, atau juga “Dr Halley’s method of extracting roots” of polynomial equations.
Beberapa surat yang dikirimkan ke Machin dikomentari sebagai tulisan anak ingusan karena menggunakan frasa seperti: “Sir Isaac Newton’s series” to solve Kepler’s problem, atau juga “Dr Halley’s method of extracting roots” of polynomial equations.
Sejarah
matematika mencatat sumbangan Brook Taylor dalam perkembangan Kalkulus sangat
besar. Tetapi, sejarah pribadinya dicatat penuh dengan sederat tragedy. Banyak
tragedy menyambangi hidupnya. Perkawinan yang pertama, tidak direstui ayahnya
walaupun istrinya datang dari keluarga bangsawan tetapi miskin. Hubungan
ayah-anak terputus selama tiga tahun. Istri pertama meninggal (1723) karena
melahirkan disusul dengan anaknya satu tahun kemudian. Perkawinan kedua (1725)
yang dilangsungkan dua tahun setelah itu, mendapat restu ayahnya. Hubungan ayah-anak
kembali membaik, hingga sang ayah meninggal empat tahun kemudian (1729). Satu
tahun kemudian, istri kedunya juga meninggal (1730) karena melahirkan.
Syukurlah. Putrinya, Elisabeth selamat. Si bayi Elisabeth ditinggalkanya
selama-lamanya pada usia satu tahun. Brook Taylor meninggal dunia pada hari ini
(30 Desember) 1731.
Hidup
manusia memang suatu misteri iman. Di sana ada suka dan ada duka yang membentuk
suatu senyawa kehidup seseorang. Kajayaan Brook taylor dalam Kalkulus tidak
membeaskannya dari serangkaian tragedi dan sebaliknya tragedi-tragedi yang
dialaminya tidak menyurutkan penjelajahannya dalam dunia matematika. Suka dan
duka terintegrasi dalam hidup seseorang, juga pada Brook Taylor.